lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Situs pencarian terbesar, Yahoo terus memberikan peringatan kepada pengguna akunnya untuk mengganti password mereka.
Hal ini terjadi setelah beberapa hacker mencuri data pengguna mereka.
Seperti yang terjadi kemarin, jutaan akun email warga Inggris menjadi satu korban serangan cyber.
Kejadian ini memang bukan pertama kali menimpa Yahoo.
Dilansir Tribuntravel.com dari laman dailymail.co.uk, tiga tahun lalu juga pernah terjadi, dengan korban berasal dari seluruh belahan dunia.
Pihak keamanan situs meminta pengguna untuk berhari-hati bila menemukan email yang mencurigakan atau ketika mereka melakukan aktivitas pribadi, perbankan, dan lainnya.
Yahoo telah mengakui jika lebih dari 1 miliar data pribadi dan password berhasil dicuri pada tahun 2013.
Peristiwa ini masuk dalam data pelanggaran terbesar yang pernah terjadi di dunia.
Penyerangan terjadi lagi pada tahun 2014 dengan 500 ribu data berhasil dicuri.
Data yang biasanya dicuri berupa nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, password, dan lainnya.
Risiko terbesar jika data itu berhasil didapatkan adalah para hacker bisa login ke akun tanpa diketahui pemilik.
Mereka bisa menyaring menggunakan program komputer untuk menemukan rincian rekening bank, alamat, tanggal lahir, nomor telepon, dan sebagainya.
Akibatnya bisa saja uang yang ada di bank bisa diambil tanpa kamu tahu.
Apalagi berdasarkan survei yang dilakukan, lebih dari separuh pengguna internet memilih password yang sama untuk semua akun mereka.
Oleh karena itu, Yahoo menyarankan kepada pengguna untuk meninjau password dan mengubahnya.
Yang paling penting untuk tidak mengklik link atau mengunggah lampiran email yang mencurigakan.
