TRIBUNTRAVEL.COM - Bali tak melulu soal pantai dengan pemandangan sunset juga sunrise menawan.
Bali juga soal desa-desa yang tak kalah keren serta wajib dikunjungi bila wisata ke Pulau Dewata.
Bagaimana tidak, desa-desa di Bali masih menjunjung tinggi adat istiadat hingga akhirnya memiliki satu keunikan tersendiri yang tidak ada di desa lainnya.
So, ada yang berbeda saat kamu berkunjung ke tiga desa, yaitu Desa Tenganan, Trunyan, dan Penglipuran.
Seperti apa desa-desa itu?
1. Desa Tenganan

terraceatkuta.com
Desa Tenganan terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, sebelah timur Pulau Bali.
Desa Tenganan merupakan satu di antara desa tertua di Bali dan masih menjunjung tinggi nilai adat dan budaya.
Udara di desa ini juga sangat sejuk sehingga kamu akan senang berlama-lama di tempat ini.
Sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari Kidnesia.com, Desa Tenganan merupakan satu Desa Bali Aga atau desa asli suku Bali.
Desa ini terkenal dengan kesederhanaannya sehingga banyak turis yang senang mengunjungi desa ini.
Saat memasuki desa ini, kamu akan melewati loket seperti tempat untuk membeli tiket.
Eits, tapi tiket ini tidak dijual, ya, hanya saja memberi sukarela.
2. Desa Trunyan

balineseparadise.blogspot.com
Ini dia desa yang tidak boleh dilewatkan kalau mengunjungi Bali, yaitu Desa Trunyan.
Desa ini terletak di pinggir danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali Utara.
Sama seperti desa sebelumnya, Desa Trunyan juga memiliki udara yang sejuk.
Ssst, masyarakat desa ini punya tradisi pemakaman yang enggak biasa, lho.
Biasanya kalau ada orang meninggal, jenazahnya akan dibakar atau yang disebut dengan ngaben.
Tetapi, di Desa Trunyan, tidak begitu.
Bila ada orang yang meninggal, jenazahnya hanya diletakkan di atas tanah di dalam gua bahkan di atas pohon.
Mereka menyebutnya dengan istilah mepasah.
3. Desa Penglipuran

Baliplus
Desa yang ketiga adalah Desa Penglipuran yang berlokasi di Kabupaten Bangli, kurang lebih 45 KM dari Denpasar.
Desa ini memiliki struktur bangunan yang teratur dan rapi.
Penataan dan struktur Desa Penglipuran tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat adat dan budaya masyarakatnya yang sudah berlaku turun-temurun.
Desa Penglipuran, banyak melakukan acara adat, seperti pemasangan dan penurunan odalan, Galungan, dan lainnya.
Malahan, Desa Penglipuran dinobatkan sebagai satu di antara desa paling bersih di dunia.
Bangga ya?! (Kidnesia.com/Marisa Febrilian)


