Breaking News:

Pendakian Gunung Kinabalu - Waspada! Jangan Sepelekan Penyakit Ini, Sering Menyerang Pendaki Lho

Gunung Kinabalu di Sabah, Malaysia, berstatus sebagai gunung tertinggi di Malaysia dan Pulau Borneo dengan ketinggian 4.095,2 mdpl.

Editor: Sinta Agustina
KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO
Sinar matahari pagi menyelimuti Gunung Kinabalu dilihat dari Kundasang, Ranau, Sabah, Malaysia, Senin (21/11/2016). Gunung Kinabalu dipercaya masyarakat Kandazan Dusun sebagai tempat tinggal roh-roh setelah mati sebelum pergi ke surga. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Kinabalu di Sabah, Malaysia, berstatus sebagai gunung tertinggi di Malaysia dan Pulau Borneo dengan ketinggian 4.095,2 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Pemandangan alam, fasilitas serta berbagai kemudahan di sepanjang jalur akan mudah ditemui pendaki Gunung Kinabalu.

Di sepanjang jalur terdapat pos pendakian lengkap dengan toilet setiap satu kilometer.

Tak lupa, sinyal internet serta penginapan sebelum menuju puncak Gunung Kinabalu.

Namun, bukan berarti pendakian Gunung Kinabalu akan terasa mudah.

Pasalnya, penyakit di ketinggian atau dikenal dengan sebutan Accute Mountain Sickness (AMS) bisa menyerang pendaki.

Bentuk gejala AMS yang menyerang pendaki seperti rasa mual, sakit kepala, pusing, sesak napas, sulit tidur, dan lesu.

Hal itu dijelaskan oleh pemandu pendakian Gunung Kinabalu, Rooney Langgam.

Menurutnya, kasus AMS di Gunung Kinabalu menyebabkan banyak pendaki gagal mencapai puncak Gunung Kinabalu.

Bahkan, banyak pendaki sudah terkena gejala AMS sejak mencapai titik awal pendakian di Timpohon Gate yakni di ketinggian sekitar 1.866 mdpl.

2 dari 3 halaman

"Biasanya pusing dan muntah kalau kena AMS. Bahkan sampai ada pingsan," kata Rooney.

Biasanya, dalam setiap kali pendakian Gunung Kinabalu, terdapat sekitar 7-8 orang yang mengalami gejala AMS.

Rooney mengatakan setiap hari lebih dari 70 orang mendaki Gunung Kinabalu.

"Penyebabnya karena jalan terlalu cepat," ujarnya.

Rooney mencatat, biasanya pendaki mengalami gejala AMS sebelum mencapai pos dua yakni Pondok Ubah di ketinggian 2.095 mdpl.

Biasanya pendaki-pendaki tersebut, lanjut Rooney, terlalu bersemangat mendaki Gunung Kinabalu selepas Timpohon Gate.

Memang diakui Rooney jalur pendakian Gunung Kinabalu terbilang landai.

Hal itu membuat pendaki sering kali memacu langkah terlalu cepat.

AMS sendiri biasanya terjadi karena semakin tinggi suatu dataran, tekanan atmosfer akan semakin menurun.

Hal itu mengakibatkan ketersediaan oksigen di udara menipis.

3 dari 3 halaman

Dengan demikian, paru-paru dan jantung harus bekerja sangat keras untuk mengkompensasi tipisnya oksigen.

Jika pendaki terlalu cepat naik ke ketinggian tertentu tanpa adanya proses adaptasi tubuh atau aklimatisasi, di situlah AMS bisa menyerang. (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Gunung KinabaluMalaysiaTimpohon Gate Curry Puff Keropok Lekor Popiah Ambuyat Nasi Kandar
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved