Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Pada 22 November 2016, gempa berkekuatan 7,4 SR melanda pantai Prefektur Fukushima, Jepang.
Bencana alam ini mendorong Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami yang mengharuskan warganya untuk segera mengungsi.
Bagi sebagian besar warga Jepang, peristiwa tersebut mengingatkan bencana mengerikan tahun 2011 yang pernah melanda bagian timur Jepang.
Saat itu, lebih dari 15 ribu orang harus kehilangan nyawanya, sedangkan ribuan warga dilaporkan mengalami luka dan hilang.
Sayangnya, ancaman gempa bumi di Jepang memang tak bisa dihindari.

Facebook/beORANGE
Berkaca dari kejadian tersebut, satu di antara cara terbaik untuk menyelamatkan nyama adalah mempersiapkan diri dalam situasi terburuk sekalipun.
Tim relawan Jepang yang menangani bencana alam merancang hal baru berupa alat peringatan gempa, sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari laman rocketnews24.com.
Saat gempa, bila posisinya sedang berada di darat, tentu akan terasa goncangan.
Sementara bagi mereka yang sedang berenang di pantai, sulit untuk membedakan antara goncangan gempa atau arus ombak.

Facebook/beORANGE
Nah, menyiasati hal itu, sebuah proyek sederhana dirumuskan agar mampu menyelamatkan nyawa.
Solusi sederhananya, menggunakan bendera orange sebagai sinyal peringatan tsunami bagi mereka yang ada di laut.
Dengan peringatan ini diharapkan mampu menyelamatkan nyawa para peselancar dan perenang.

Facebook/beORANGE
So guys, saat kamu berada di Jepang dan melihat peringatan ini, cepat selamatkan diri, yah.
Semoga liburanmu berjalan tanpa hambatan dan tak pernah menemui situasi seperti ini.
Happy traveling and always save your body.