lihat foto
Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota
TRIBUNTRAVEL.COM, BETUN - Danau Nanebot yang terletak di desa Nanebot, kecamatan Rinhart menawarkan sensasi yang berbeda.
Jika biasanya danau memiliki rasa air yang tawar, namun tidak dengan danau yang ini.
Danau Nanebot memiliki rasa air yang asin menyerupai air laut.
Padahal letak Danau Nanebot terbilang cukup jauh dari laut.
Masyarakat setempat menuturkan jika rasa asin pada danau tersebut memiliki cerita tersendiri.
Dikisahkan, pada zaman dahulu sebelum ada danau tersebut, hiduplah sepasang suami istri di tempat tersebut.
Suatu ketika, sang suami membawa air laut ke rumah dan menumpahkannya.
Air laut yang tumpah tersebut secara ajaib terus bertambah banyak hingga menenggelamkan rumah tersebut dan menjadikan tempat tersebut menjadi danau.
Air di Danau Nanebot tidak pernah kering walaupun mengalami musim kemarau panjang.
Tidak hanya itu, Danau Nenobot juga hidup beberapa ikan air tawar yang sangat menjanjikan.
Ikan di Danau Nenobot memiliki ukuran yang cukup besar.
Potensi Danau Nanebot mulai dilirik Pemkab Malaka.
Saat ini bawah pimpinan bupati dan wakil bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH dan Drs. Daniel Asa, tengah membangun infrastruk jalan manuju Danau Nanebot.
Saat ini yang sedang dilakukan adalah pembangunan jalan hotmix dari betun menuju ke danau.
Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH mengatakan, akan menjadikan danau tersebut sebagai obyek wisata sekaligus tempat pemancingan.
"Saat ini akses jalan sudah kita perbaiki, ke depan kita akan menata tempat ini dengan membuat jalan yang mengelilingi danau dan membuat tambah lopo. Tidak hanya itu kita akan membuat tempat pemancangin sehingga pengunjung bisa menghabiskan waktu dengan memancing ikan," ujar Stef.
Untuk mempromosikan danau nanebot, dikatakan Stef, saat acara peresmian akan dibuat perlombaan memancing dengan menggundang para pemancing dari berbagai daerah.
Stef mengatakan potensi danau nanebot sangat luar biasa dan harus dikelolah dan dikembangkan untuk memakmurkan seluruh masyarakat desa Nanebot.
"Kita menanta danau nanebot ini tidak hanya untuk meningkatkan PAD kita saja tetapi untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat sekitar. Hasil kerajinan tangan bisa dijual di obyek wisata ini. Selain itu masyarakat juga bisa membangun kios-kios kecil di sekitar danau sehingga para penggunjung bisa membeli makan dan minum," tutur pria berkaca mata ini.
