Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto
TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan sekaten 2016 akan digelar oleh Keraton Kasunanan Surakarta hanya selama 17 hari.
Hal tersebut jauh lebih singkat daripada tahun-tahun sebelumnya yang dapat mencapai 1,5 bulan.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KPA Winarnokusumo, mengatakan, situasi saat ini tidak mendukung untuk menggelar perayaan sekaten lebih lama.
Pasalnya, Alun-alun Lor yang biasa digunakan untuk pasar malam, sejak dua tahun terakhir dipakai untuk Pasar Klewer Darurat.
"Nanti kita hanya pakai yang sisi selatan yang biasa buat parkir," kata pria yang akrab disapa Kanjeng Win itu.
Selain itu, keraton berencana untuk menggunakan tepian jalan di sekitar Alun-alun Lor sebagai stan penjual mainan khas dari gerabah.
Namun dia mengatakan bahwa prosesi upacara adat sekaten tetap berjalan seperti biasanya.
Prosesi ditandai dengan keluarnya gamelan Guntur Sari dan Guntur Madu di bangsal Pradangga dan Pragangga Masjid Agung Surakarta pada 5 Desember 2016.
"Puncak acara yaitu keluarnya gunungan yang nanti dibagikan atau diperebutkan masyarakat," ujarnya.
Puncak acara dilaksanakan pada 12 Desember 2016.
Adapun sekaten merupakan upacara adat Jawa untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Kelahiran nabi yang juga disebut Maulud Nabi selalu diperingati pada 12 Rabiul Awal atau Mulud pada kalender Jawa.
Sekaten pada masa lalu digunakan sebagai media syiar Islam.
Dalam perkembangannya, sekaten juga digunakan sebagai sarana hiburan rakyat melalui pasar malam.(*)