Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap wilayah tentu memiliki keunikannya tersendiri hingga membuatnya jadi buah bibir banyak kalangan.
Ada desa yang tenar karena punya destinasi wisata yang sangat cantik.
Ada pula desa yang moncer karena fenomena unik yang terjadi.
Bisa juga karena orang-orang yang tinggal di kawasan ini.
Seperti empat desa di bawah ini yang jadi bahan perbincangan banyak orang di seluruh dunia.
Bagaimana tidak, di desa ini hanya dihuni kaum perempuan.
Ya, sejauh mata memandang, keempat desa tersebut hanya ada kaum Hawa.
Nah, mana sih lokasi desa tersebut?
Apakah kamu ingin berkunjung atau malah pindah ke sana, traveler?
1. Desa Noiva do Cordeiro di Brazil
Berlokasi di perbukitan Belo Vale, negara bagian Minas Gerasis, Brazil, Desa Noiva do Cordeiro dikenal penduduk dunia lantaran ditinggali 600 wanita.
Wanita yang tinggal di desa tersebut berusia sekitar 20 hingga 35 tahun.
Meski ada warga yang sudah menikah, para suami bekerja jauh dari rumah dan pulang di akhir pekan.
Jika mereka memiliki anak lagi-laki, maka pada usia 18 tahun ke atas wajib dibawa keluar dari desa.
Ada alasan kenapa kaum Adam tak boleh tinggal di desa ini.
Saat itu, pada tahun 1890-an, ada wanita muda dan keluarganya yang dikucilkan gereja Katolik karena dituduh berzina.
Mereka pun lari ke desa ini dengan perlahan para wanita single dan ibu ikut membatasi hubungan mereka dengan laki-laki.
2. Desa Umoja di Kenya
Bila desa 'wanita' di Brazil tercipta lantaran ada wanita muda dan keluarganya yang dikucilkan.
Lain lagi dengan Desa Umoja di Kenya, Afrika yang sengaja didirikan Rebecca Lolosoli pada 1990.
Rebecca merupakan seorang pejuang perempuan yang mendukung gerakan anti kekerasan terhadap wanita.
Desa ini dibangun untuk menjadi rumah bagi para perempuan korban kekerasan dan mereka yang lari dari perjodohan.
Artinya, mereka yang tinggal di desa ini sangat tidak setuju dengan tradisi perjodohan dan segala sesuatu yang merendahkan martabat kaum Hawa.
Selain aktif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, para wanita di sini juga dididik bisa mandiri dan mencukupi kehidupan sendiri.
Desa Umoja juga menerapkan aturan sangat ketat yaitu wanita harus memakai pakaian tradisional dan manik-manik serta dilarang merokok.
3. Desa di Kota Sakakah, Arab Saudi
Sama seperti dua desa sebelumnya, desa kecil di pinggir Kota Sakakah, Provinsi al-Jawf, barat daya Arab Saudi juga dihuni kaum Hawa.
Bedanya, ada aturan yang sangat ketat di desa ini.
Kaum Hawa dilarang berpenampilan seperti lelaki atau tomboi serta memakai pakaian seronok.
Perempuan dengan dandanan 'punk' juga diharamkan.
Bila melanggar, siap-siap saja diusir hingga dilarang memasuki sekolah umum.
4. Desa Wadon di Ngawi
Dari namanya saja, sudah ketahuan bila desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini hanya ditinggali kaum perempuan.
Ya, wadon dalam bahasa Indonesia berarti Perempuan.
Desa Wadon hanya ditempati oleh mayoritas perempuan, jarang sekali kita temukan laki-laki di sana.
Meski tak ada satu lelaki pun di Desa Wadon, namun tidak berarti mereka tidak memiliki suami.
Wanita di desa ini juga menikah, namun tidak boleh membawa suaminya untuk tinggal di Desa Wadon.
Masyarakat di sini juga meyakini mitos, perempuan yang menikah dan membawa pasangannya hidup di Desa Wadon akan mengalami kesengsaraan.
Untuk itulah wanita-wanita di sini hidup terpisah dari sang suami dan memiliki rumah lagi di lain Desa Wadon.