Breaking News:

Mencengangkan! Bukan Peninggalan Bersejarah, Museum Ini Malah Tampilkan Beragam Organ Vital

Apa yang ada dipikiranmu ketika mendengar sebuah lokasi yang isinya dipenuhi alat vital? Namun bagaimana dengan sebuah museum alat vital?

Indy100
Museum Phalus yang memesona karena menampilkan berbagai macam bentuk penis yang sudah diawetkan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Apa yang ada dipikiranmu ketika mendengar sebuah lokasi yang isinya dipenuhi alat vital?

Aneh, mungkin kamu juga bisa mengira sedikit menyeramkan.

Namun bagaimana dengan sebuah museum alat vital?

Yap, pada awalnya, museum kemaluan dicibir dan diperkirakan akan dijauhi orang.

Tidak disangka museum yang disebut phalus itu malah menjadi obyek wisata, saat ini.

Museum ini disebut sebagai Phallological Museum ada juga yang menyebutnya Museum Phalus yang terletak di Islandia.

Seperti dirangkum dari Indy 100, museum ini merupakan rumah untuk berbagai bentuk dan ukuran kemaluan hingga alat bantunya.

Pada umumnya, peninggalan ini terbuat dari alat vital asli yang sudah membatu karena diawetkan.

Sebagian kemaluan laki-laki itu merupakan kemaluan hewan yang diawetkan dengan air keras, sehingga museum ini memang dianggap mempunyai daya tarik bagi turis yang berbondong-bondong ingin menyaksikan berbagai bentuk tersebut.

"Aku memang sengaja datang ke Reykjavik untuk membuktikan bahwa museum berisi aneka kemaluan laki-laki itu memang benar-benar ada," kata seorang turis asal Amerika Serikat, Jerry Anderson kepada AFP, yang dikutip oleh Indy 100.

2 dari 2 halaman

Saat itu, pria ini memperhatikan kelamin ikan paus, ini merupakan wujud terbesar yang ada di museum tersebut.

Alat kelamin ikan paus itu diawetkan dengan dimasukkan ke dalam tempat yang dikelilingi kaca tembus pandang.

Kaca tersebut memiliki ukuran yang tak terlalu besar, kira-kira hanya sekitar 5,6 kaki, dengan berat 75 kilogram atau 165 pounds.

Ada juga sebuah ruangan yang dilengkapi dengan pencahayaan khusus di mana di sana ditempatkan organ kelamin berbagai ukuran, mulai milik ikan paus, beruang, kucing, hingga tikus.

Museum ini, awalnya dikembangkan oleh Sigurdur Hjartarson, seorang sejarawan yang bekerja sebagai guru selama 37 tahun dan mulai mendirikan museum itu di tahun 1997 dengan koleksi baru 62 jenis kelamin.

"Sebenarnya, banyak yang meragukannya, jadi museum ini dibangun dengan dianggap sebagai lelucon," kata Hjortur Sigurdsson (52), anak dari Sigurdur, yang menjadi manajer logistik di museum tersebut.

Menurut Hjortur, bapaknya memang senang mengumpulkan sejumlah peninggalan penting dan kemudian, dia sangat yakin, seseorang harus mendirikan museum ini.

Obyek wisata ini memang sangat menarik karena mungkin hanya satu-satunya museum di dunia yang menyajikan khusus alat kelamin pria atau disebut phalus itu.

Apakah traveler tertarik untuk menyaksikannya?

(Wartakota)

Selanjutnya
Sumber: Warta Kota
Tags:
Phallological MuseumMuseum PhalusReykjavikAmerika SerikatIslandia Quincy Jones Pager (Beeper) Brittney Griner Benjamin Franklin Christopher Columbus John Adams
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved