Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNTRAVEL.COM - Nan jauh di pedalaman hutan Kalimantan Selatan, tak hanya menyimpan berbagai pesona flora dan fauna khas hutan tropis Pulau Borneo, namun juga air terjunnya yang menyegarkan.
Air terjun itu mengaliri sungai-sungai, jatuh menghempas dari ketinggian, menciptakan pesona alam tersendiri.
Satu di antaranya Air Terjun Mandin Damar ini yang berada di Desa Gunung Raya, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Air terjun Mandin Damar memiliki tinggi sekitar 10 meter dengan lebar antara 15-18 meter.
Air terjunnya masih perawan, dikelilingi hutan, dan belum banyak di jamah oleh masyarakat.
Airnya jernih dan dalam, khususnya lagi di bawah air terjunnya.
Sungai di bawahnya pun tak terlalu luas.
Warga setempat menyebut air terjun ini dengan sebutan Mandin Damar.
Pemandangan di sekitarnya memang tak menawarkan panorama yang indah.
Wajar saja, karena air terjun ini berada di dalam hutan.
Namun kesegaran air dan ketenangan suasananya tak perlu lagi diragukan, cocok untuk menenangkan diri.
Kesegaran airnya bisa diminum tanpa dimasak karena saking segarnya.
“Air pegunungan gitu. Segar banget. Saya sempat meminumnya, nggak apa-apa tuh,” cerita M Hafiz yang pernah berkunjung ke sana.
Pengunjung bisa berenang dan menyelam di Air Terjun Mandin Damar, namun hanya boleh di area yang jauh dari air terjunnya.
Sebab, jika berenang di dekat air terjunnya akan sangat berbahaya karena bisa tenggelam.
Di bagian bawah air terjunnya lebih dalam.
“Kata warga setempat, di bawah permukaan air yang ada tepat di bawah air terjun itu ada semacam putaran air yang bisa menyedot. Kalau sedang hujan, pengunjung juga tak boleh berenang di situ karena biasanya bakal banjir, aliran air dari atasnya makin deras. Sering ada potongan kayu atau batang pohon besar yang larut lalu jatuh di situ menimpa yang berenang. Biasanya bakal mati, entah tersedot putaran air atau tertimpa batang pohon,” sebutnya.
Airnya yang jernih terkadang menggoda-goda untuk direnangi atau diselami.

Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
Hafiz dan teman-temannya pun tak ingin melewatkan kesempatan itu saat berkunjung ke sana.
Namun mereka memilih wilayah yang aman saja, yaitu yang jauh dari hempasan air terjunnya.
Sungainya dalam, diameternya pun luas sehingga bisa puas berenang.
Belum lagi airnya yang menyegarkan itu sangat membuatnya betah berlama-lama di sana.
“Dingin segar gitu airnya. Enak banget,” ujarnya.
Berhubung Air terjun Mandin Damar di tengah hutan, maka jangan heran jika aksesnya susah. Letaknya yang cukup jauh dari pemukiman warga, membuat alam di sekitarnya tampak alami.
Air terjun ini berada di kawasan perbatasan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Namun, secara administratif masuk wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Dari Banjarmasin, akses terdekat bukan dari Kabupaten Tanah Bumbu, tetapi dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Lebih tepatnya lagi dari ibu kotanya, yaitu Kandangan.
Waktu tempuh Banjarmasin-Kandangan sekitar tiga jam jika naik kendaraan pribadi dan kendaraan umum, mobil Colt L300 atau biasa disebut warga sebagai Taksi Hulu Sungai.
Naik Taksi Hulu Sungai jurusan Kandangan dari Terminal Induk Km 6 Banjarmasin, dengan tarif sekitar Rp 45.000 per orang.
Tiba di Kandangan, langsung saja melaju ke Desa Lumpangi di Kecamatan Loksado.
Tiba di pertigaan Desa Lumpangi, terus saja masuk ke Jalan Trans Kandangan-Batulicin menuju Desa Gunung Raya.
Ini adalah jalan pintasnya menuju air terjun tersebut.
Setelah sampai di Desa Gunung Raya, lokasi tempat keberadaan Air terjun Mandin Damar, kita harus berjalan kaki atau trekking ke air terjunnya sekitar lima kilometer, dengan kisaran waktu sekitar 1,5 jam.
Jangan lupa, setelah tiba di desa tersebut, harus lapor dulu ke kepala desanya untuk meminta bantuan pemandu jalan ke air terjun.
Jangan berani jalan sendirian kalau tak tahu jalannya, karena air terjunnya kan di tengah hutan.
“Total waktunya dari Banjarmasin ke Desa Lumpangi sekitar lima jam. Nah, dari Lumpangi ke air terjunnya jalan lagi lima jam. Jadi, total waktunya dari Banjarmasin ke air terjunnya 10 jam,” ungkapnya.
Jalur trekkingnya mudah saja. Selama di perjalanan masuk hutan, dia tak menemui hewan buas apa pun.
Bahkan, pengunjung bisa berkemah di sekitar Air Terjun Mandin Damar, asalkan ada laporan dulu ke kepala desanya.
Saking mudahnya, kendaraan pribadi pun bisa diajak masuk hutan.
Hanya saja parkir di sekitar air terjun kurang aman karena daerahnya sepi dan jarak antar desa pun jauh-jauh.
“Kalau bawa kendaraan pribadi, lebih aman parkir di Desa Gunung Raya saja.
Tarifnya sukarela, mau berapa jam pun bebas dan aman,” katanya. (Yayu Fathilal)
