Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapapun pasti akan mengamini, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai destinasi wisata yang ada di dalamnya.
Baik gunung maupun laut, Indonesia selalu menyajikan lanskap alam tak terlupakan.
Selain diabadikan melalui foto, pesona alam Indonesia pun turut menginspirasi sinematografer untuk membuat film dengan latar pegunungan.
TribunTravel.com merangkum enam film buatan Indonesia yang memperlihatkan betapa indahnya alam Indonesia.
1. Pasir Berbisik (2001)

sahabatsemeru.blogspot.com
Pasir Berbisik merupakan film yang bercerita tentang seorang gadis muda yang tinggal di sebuah perkampungan di kawasan Gunung Bromo.
Film ini diperankan oleh Dian Sastrowardoyo yang selalu merasa pasir berbisik kepadanya, sehingga ia sering menempelkan telinga ke atas pasir.
2. Denias: Senandung di Atas Awan (2006)

indonesianfilmcenter.com
Film ini dibintangi oleh Albert Thom Joshua Fakdawer, Ryan Stevano William Manoby, Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen, dan Marcella Zalianty.
Sebagian besar syuting film ini bertempat di Kabupaten Mimika, Papua.
3. Pencarian Terakhir (2008)

indonesianfilmcenter.com
Berlokasi syuting di Gunung Sarangan, Jawa Barat, film ini menceritakan tentang petualangan saat mencari seseorang yang hilang di gunung tersebut.
Film ini diperankan oleh Lukman Sardi, Richa Novisha, Yama Carlos, dan Alex Abbad.
4. 5 CM (2012)

photobucket.com
Merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama, 5 CM dan mengambil lokasi syuting di Gunung Semeru, Jawa Timur.
Film ini diperankan oleh Fedi Nuril, Denny Sumargo, Herjunot Ali, Raline Shah, Igor Saykoji, dan Pevita Pearce, yang bercerita tentang persahabatan.
5. Romeo+Rinjani (2015)

rizapahlevi.com
Dibintangi oleh Deva Mahenra dan Alexa Key, Romeo+Rinjani mengambil lokasi syuting di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Romeo+Rinjani menceritakan dua orang dengan prinsip yang sama dan bertemu di gunung tertinggi ketiga di Indonesia.
6. Magic Hour (2015)

kawankumagz.com
Film Magic Hour diperankan oleh Dimas Anggara dan Michelle Ziudith, yang menceritakan pertemuan antara keduanya yang bagaikan magic hour (masa ketika matahari terbit).
Satu di antara lokasi syuting film ini adalah di Kawah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.