TRIBUNTRAVEL.COM - Pada 2001 silam, seorang peneliti bernama Tim Berra dari University of Ohio telah menemukan seekor ikan yang diberi nama nurseryfish.
Ketika melihat anatominya, ia menyebut ikan dengan nama Latin Kurtus gulliveri ini sebagai ikan paling aneh se-daratan Australia.
Kenapa aneh?
Ikan ini berhasil ditemukan tak lepas dari misi si peneliti selama ini yang sedang gemar-gemarnya meneliti ikan-ikan aneh.
Salah satu ikan temuannya adalah nurseryfish tadi, yang ia temukan di Adelaide River di Northern Territory.
Profesor emeritus di bidang evolusi ekologi dan biologi ini menjelajah kawasan Top End di Australia Utara untuk meneliti ikan nurseryfish ini.
“Ini merupakan ikan asli yang sangat aneh, jantannya yang membawa telur, yang disimpan di kait yang ada di kepalanya. Tak ada ikan lain di dunia yang seperti ini, hanya hidup di utara Australia dan selatan New Guinea,” ujar Berra.
Prof Berra menyebut ikan ini sebagai salah satu jenis paling aneh yang pernah dia lihat.
Ia mengaku pernah diundang ke seluruh Amerika Serikat dan dunia untuk memberi kuliah mengenai nurseryfish, dan semua orang tercengang dengan keanehan ikan ini dalam banyak hal.
“Anatominya aneh, perilakunya aneh, dan kami tak pernah bisa mengakhiri proyek (penelitian) ini sebab semakin kami pelajari, semakin banyak yang kami tahu, semakin banyak (pertanyaan) yang harus diajukan,” sambungnya.
Ia menambahkan, penelitian mengenai nurseryfish di Sungai Adelaide River bukannya tanpa tantangan.
“Ada beberapa masalah, seperti buaya air asin besar yang berenang di sungai. Begitu pula arus yang bedanya antara arus kuat dan rendah bisa delapan meter,” katanya.
Tantangan-tantangan itulah, sebut Berra, yang menyebabkan ikan aneh itu belum diteliti.
“Makalah terakhir sebelum saya menelitinya berasal dari tahun 1913. Sejak 2001, kami mulai memublikasikan mengenai ikan ini setelah semakin banyak yang diketahui,” kata Prof Berra.
“(Selama) 15 tahun hidup saya, saya fokuskan pada ikan nurseryfish di Darwin. Saya suka dengan petualangan ini.” (Intisari Online/ Moh. Habib Asyhad)