TRIBUNTRAVEL.COM - Saat liburan tentu hal yang paling diharapkan adalah mendapatkan kesenangan.
Meski begitu, kamu terus harus mempersiapkan hal buruk juga guys.
Nah, biar kamu nggak shock inilah tiga bahaya yang mengancam saat kamu lagi traveling.
1. Ular dan laba-laba

Shocking News True Stories Worldwide
Brazilian Wandering Spider
Racun laba-laba dirancang untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa yang lebih kecil, tapi itu tidak berarti tidak dapat melakukan kerusakan pada seseorang.
Dari 43 ribu spesies laba-laba di dunia, 30 bertanggung jawab atas kematian manusia.
Brazilian Wandering Spider (laba-laba pisang) yang paling mematikan, dan mereka ditemukan dalam daun pisang.
Jangan berpikir bahwa kamu tidak akan menjumpai mereka.
Sebuah keluarga di London dievakuasi pada tahun 2014 setelah menemukan ratusan laba-laba yang mematikan dalam sekelompok pisang.
Sementara itu, sekitar 125 ribu orang meninggal karena gigitan ular setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO);
Dilaporkan pula 400 ribu orang cacat permanen atau cacat akibat gigitan ular.
2. Kurangnya perawatan dan layanan darurat
Saat berlibur, kita seolah-olah siap untuk mencoba hal-hal baru, menguji batas kita dan menjelajahi tempat-tempat baru.
Kondisi-kondisi tersebut pada dasarnya turut meningkatkan risiko bahaya.
Itulah pentingnya penanganan kondisi darurat.
Seorang pria di Fiji meninggal pada tahun 2012 dari keracunan makanan setelah tak ada dokter yang tersedia di dekatnya dan keluarganya tidak menerima bantuan seperti ambulans.
International SOS, yang menyediakan saran medis, klinis, dan keamanan untuk perjalanan dinas, menciptakan peta negara di mana bantuan medis praktis tidak ada atau sangat lemah.
Kebanyakan dari mereka berada di Afrika.
3. Pola tidur yang tidak teratur
Sekilas, jetlag terlihat seperti masalah umum karena memang kita berada di lingkungan yang berbeda, termasuk soal waktu.
Namun, kondisi ini kerap menimbulkan insomnia jangka pendek juga dapat memicu stres.
Menurut Palo Alto Medis Foundation, jetlag dapat mengakibatkan kecemasan, mengantuk (yang mengarah ke mengemudi dalm kondisi mengantuk), pelupa, mudah terganggu, penurunan kinerja, kewaspadaan, memori dan gangguan kognitif.
Sleepwalking, meskipun jarang, juga dapat terjadi.
Hal ini terkait dengan kelelahan, kurang tidur, dan kecemasan serta penyalahgunaan obat penenang atau obat-obatan lain, seperti beberapa pil tidur. (foxnews.com via Intisari Online/Ade Sulaeman)