TRIBUNTRAVEL.COM - Dunia dibuat terkejut dengan kemenangan Donald Trump yang akhirnya terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
Padahal sebelumnya, tidak ada pengamat politik maupun lembaga survei yang memprediksi kemenangan spektakuler biliuner kontroversial itu.
Calon Presiden Partai Republik itu telah mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Kemenangan Trump dipastikan Rabu (9/11/2016), pukul 02.30 dinihari waktu bagian timur AS.
Dalam pemilihan tersebut, pebisnis yang lahir 14 Juni 1946 itu mendapatkan 276 electoral votes, melebihi angka 270 yang dibutuhkan.
Rupanya, kemenangan Trump tak terlalu disambut antusias oleh warga negara Paman Sam.
Pasalnya, banyak warga AS gelisah dan membuka situs Imigrasi Kanada sehingga jebol saat Donald Trump semakin dekat mencapai kemenangan pemilu.
Bergerak untuk menetap di Kanada tentu saja tidak mudah dan mustahil, seperti dilaporkan oleh The Independent, Rabu (9/11/2016).
Situs Imigrasi Kanada rusak ketika ratusan ribu pengunjung halaman internet tersebut berusaha mencari berbagai kemungkinan, termasuk syarat-syarat untuk meninggalkan AS menuju Kanada.
''Citizenship and Immigration Canada" tidak bisa dibuka karena, tampaknya, banyak orang yang mengunjungi situs tersebut dalam usaha mencari informasi untuk meninggalkan AS menuju Kanada, demikian disampaikan oleh media massa Inggris tersebut.
Situs imigrasi Kanada biasanya akan menawarkan cara-cara untuk tinggal atau menetap sementara atau untuk menjadi warga di negara tersebut.
Akibat banyak pengunjung yang membuka situs, hal tersebut tidak saja membuat halaman situs menjadi lama untuk loading, tetapi juga sama sekali tidak dapat diakses.
Dilansir TribunTravel.com dari Kompas.com, ada berbagai jenis kewarganegaraan yang ditawarkan Kanada.
Sebagian besar mengharuskan orang-orang datang untuk bekerja atau menetap dengan keluarga mereka.
Donald Trump, yang telah berkoar-koar dengan cara meyakinkan untuk bisa menjadi presiden terpilih AS, telah menyebabkan kecemasan besar di antara lawan-lawannya.
Tekanan serupa untuk meninggalkan negara juga terjadi di Inggris setelah warga menyaksikan pemilihan umum dan jajak pendapat untuk meninggalkan Uni Eropa (Brexit).
Sementara itu, Kanada telah aktif dalam usaha untuk menampung atau menerima pengungsi dari berbagai negara dalam beberapa bulan terakhir.
Pemerintah Kanada mengaktifkan kampanye untuk menyambut imigran atau pengungsi dari perang Suriah.
Kemungkinan besar juga akan menyambut pengungsi dari negara lainnya, termasuk dari negara tetangga, AS.