Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah menghabiskan waktu seharian untuk berkeliling Kota Bangkok, cobalah untuk berkunjung ke Thailand bagian utara.
Di dekat Kota Chiang Mai, terdapat sebuah kawasan yang bernama Golden Triangle atau segitiga emas.
Segitiga emas di kawasan Asia Tenggara ini merupakan sebuah wilayah tempat bertemunya tiga negara, yaitu Laos, Myanmar, dan Thailand.
Sesuai dengan namanya, kawasan ini merupakan daerah penghasil 'emas hitam' atau opium.
Tak hanya menjadi ladang 'emas hitam' terbesar di Asia Tenggara, wilayah ini pun menjadi penghasil 'emas hitam' terbesar di dunia.
Tempat ini memiliki sejarah yang kelam karena menjadi pusat perdagangan narkoba pada masanya.
Hal ini pun membuat Golden Triangle menjadi kawasan yang rawan konflik dan menjadi tempat pelarian para pengungsi dari Myanmar dan China.
Terlepas dari sejarahnya yang menyeramkan, saat ini Golden Triangle menjadi destinasi yang wajib dikunjungi jika sedang liburan di Thailand.
Jangan khawatir akan adanya penyelundupan narkoba, karena kejayaan opium hanya bertahan pada saat itu saja.
Sekarang kawasan perbatasan ini dijaga oleh tentara bersenjata lengkap, sehingga tak ada lagi celah untuk menyelundupkan opium.
Dengan luas mencapai 950 ribu km2, Golden Triangle menjadi titik bersatunya Sungai Mekong dan Sungai Ruak.
Untuk melihat tiga negara sekaligus, disarankan untuk naik perahu menyusuri Sungai Mekong dengan tarif 300 baht atau Rp 112 ribu.
Dengan menggunakan perahu, maka dapat menginjakkan kaki di sebuah pulau kecil milik Laos bernama Pulau Donxao.

travelblog.org
Dengan tarif 30 baht atau Rp 11 ribu, Pulau Donxao dapat dinikmati dengan cara berjalan kaki menyusuri daratan berisi pedagang yang menjual oleh-oleh.
Perjalanan dengan menggunakan perahu akan dilanjutkan menuju Mae Sai yang merupakan perbatasan Myanmar dengan Thailand.
Hanya saja untuk memasuki Mae Sai harus membawa paspor dan membayar sebesar 500 baht atau Rp 186 ribu.