lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ayesha Ayu Agustien
TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa tahun belakangan, masalah impor berbagai barang kebutuhan pokok jadi perbincangan.
Nah, satu di antaranya adalah impor garam.
Banyak yang berkomentar mengenai keputusan ini karena mereka menilai Indonesia sebagia negara kepulauan memilki banyak laut.
Laut itu harusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan garam masyarakat Indonesia.
Indonesia tetap memilih memasok garam dari berbagai negara.
Dua negara yang paling banyak adalah India dan Australia.
Negara lain di antara Inggris dan Singapura hanya ambil sedikit bagian.
Menurut data Badan Pusat Statistik, selama 2016 ini sudah ada lebih dari 200 ribu ton garam yang diimpor dari berabgai negara.
Ada berbagai macam alasan mengapa impor ini harus dilakukan.
Pertama, garam yang dihasilkan oleh petani di Indonesia dinilai kurang berkualitas dibandingkan dengan garam dari luar negeri.
Selain itu, teknologi yang digunakan dalam pengolahan juga masih tertinggal jauh.
Hal itu berpengaruh terhadap kualitas dan jumlah produksi.
Alasan yang lainnya adalah kurangnya lahan yang digunakan untuk proses pembuatan garam.
