lihat foto
Laporan Wartawan Bangka Pos, Khamelia
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebanyak 22 yachter dunia menyambangi Pulau Ketawai di perairan Desa Kurau, Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menyatakan kekagumannya terhadap keindahan pulau tersebut.
Para Yachter datang sejak tanggal 17-24 Oktober 2016.
Sebanyak 17 Yachter sedang berlabuh di Pulau Ketawai, sementara 5 Yachter telah pergi tanggal 17 Oktober 2016 pekan lalu.
Kasi Pariwisata Disbudparpora Bateng, Muchlisin mengatakan dari 17 Yachter tersebut terdapat 34 orang yang berasal dari Jerman, Inggris, Belgia, Swiss, Italia, Australia, Amerika, Prancis, Filiphina.
"Untuk 17 Yacther itu mulai tiba tanggal 17 Oktober 2016, sedangkan 5 Yacther lainnya telah pergi yang sebelumnya tiba tanggal 15 Oktober 2016," ujarnya.
Ist
Pulau Ketawai
Selama di Pulau Ketawai para turis tersebut berbaur dengan masyarakat setempat sembari menyaksikan hiburan tradisional, tari-tari tradisional, dan bersih-bersih pulau.
"Selama di Pulau Ketawai mereka ini berbaur dengan kegiatan kita, seperti tari-tarian tradisional, bersih-bersih dan lainnya. Mereka menyatakan kekagumannya terhadap keindahan Pulau ini," kata Muchlisin.
Pihaknya bersyukur kedatangan wisatawan mancanegara ini disambut ramah dan sopan oleh masyarakat sehingga memberikan kesan tersendiri bagi mereka.
"Kita harap bersama-sama menjaga budaya ramah dan santun kita untuk membuat setiap pengunjung wisatawan lokal maupun internasional selama di Pulau Ketawai," tukasnya.
Adapun agenda sejak Jum'at (21/10/2016) malam telah digelar welcome party, kunjungan ke Pasar Modern Koba, Off Road, Mountain Bike, mengunjungi tanaman Bakau Kurau dan berakhir makan siang bersama di Kurau.
Berkunjung ke Bangka pastinya rugi jika tidak berwisata ke Pulau Ketawai.
Wisatawan Manca Negara bernama Nilian dari Australia dan Claire dari Selandia Baru, New Zealand juga kepincut dengan keelokan pulau berpasir putih ini.
Nilian mengaku senang karena kedatangan mereka disambut baik oleh masyarakat Bangka Tengah.
Mereka juga dianggap sebagai keluarga sendiri.
"Kesan ini akan saya bawa dan ceritakan kepada masyarakat di negara kami," ujar Nilian.
Ia menuturkan selama berwisata empat hari di Pulau Ketawai dan Bangka Tengah, dirinya merasa senang atas penyambutan berupa tari-tarian, menyaksikan off road hingga menikmati kuliner Bangka Tengah yang terkenal dengan sajian khas kulatnya yang enak.
"Pulau Ketawai cukup bagus dan indah, karena kondisi alam di pulau ini masih alami dan eksotis tanpa ada bangunan apapun," tuturnya.
Ia mengungkapkan, dari semua titik singgah, pulau yang paling berkesan adalah Pulau Ketawai karena di situ orang-orangnya sangat baik, dan bahagia.
"Ini Pulau Ketawai yang sangat alami. Kami akan kembali lagi ke sini. Rencana setelah ini, akan ke Lingga, Kepri. Saya akan merayakan ulang tahun suami ke- 71 tahun dirayakan di Indonesia," ungkapnya.
Diakui Nilian dan Claire, Pulau Ketawai sebenarnya tidak termasuk dalam buku catatan berlayar, mereka baru mengetahui sejak singgah di Pulau Belitung.
