Breaking News:

Fat Rabbit Pekanbaru - Tempat Nongkrong Asyik Meneguk Kesegaran Cafe Latte Asli Medan

Kebiasaan kongkow untuk minum kopi telah menjadi budaya di berbagai daerah, termasuk di Pekanbaru. Untuk itu tempat ini perlu kamu coba jika ke sini.

TRIBUNPEKANBARU/TEDDY TARIGAN
Dwi Cahya (tengah), Barista Fat Rabbit siap melayani kopi yang dipesan pelanggan. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Teddy Tarigan

TRIBUNTRAVEL.COM, PEKANBARU - Kebiasaan kongkow untuk minum kopi telah menjadi budaya di berbagai daerah, termasuk di Pekanbaru.

Tak heran jika minum kopi ini menjadi tren gaya hidup kosmopolitan.

Saat ini penikmatnya semakin dimanjakan dengan hadirnya berbagai tempat usaha yang menawarkan cita rasa kopi yang khas.

Kenikmatannya semakin kaya setelah diracik menjadi berbagai varian.

Baru-baru ini Tribun bertandang ke Coffe Shop Fat Rabbit di Jalan Datuk Setia Maharaja Nomor5, Tengkerang Selatan, Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

Usaha yang menawarkan berbagai sajian kopi ini masih tergolong baru.

Sekitar tiga bulan lalu bisnis ini mulai beroperasi menyuguhkan kenikmatan kopi kepada para pelanggannya.

Saat itu, kehadiran Tribun dijamu dengan secangkir coffe latte, satu di antara menu kopi yang disediakan.

Cafe latte adalah espresso atau kopi yang dicampur dengan susu dan memiliki lapisan busa yang tipis di bagian atasnya.

2 dari 4 halaman

"Cafe latte awalnya berasal dari Italia. Untuk lidah orang Indonesia, ini salah satu kopi yang cukup akrab," ujar Pengelola Fat Rabbit, Dwi Cahya.

Untuk menjaga cita rasa, biji kopi yang digunakan di Fat Rabbit yang kualitasnya sudah cukup dikenal khususnya bagi pecinta kopi.

Untuk mendapatkan hal tersebut, pihaknya memesan secara khusus dari Medan.

Tak hanya sumber mendapatkan biji kopinya saja.

Pengolahannya sebelum terhidang di dalam cangkir juga dilakukan secara khusus.

Menurutnya hal tersebut menjadi bagian untuk tetap menjaga cita rasa kopinya.

“Biji kopi yang digunakan tersebut diroasting dan ditesting selama 5 sampai 25 hari. Karena semakin lama, kopi semakin kurang fresh," tutur barista di Fat Rabbit ini.

Untuk penyeduhannya menggunakan mesin kopi.

Hanya saja untuk takarannya dilakukan secara pas.

Begitu pula saat meraciknya.

3 dari 4 halaman

Sebab dalam setiap langkah pengolahan kopi ini juga memberikan pengaruh terhadap cita rasanya.

”Saya sendiri yang langung mengontrol dalam proses ini. Sehingga kualitas dan cira rasanya tetap terjaga,” katanya.

Cafe late yang disuguhkan barista yang sudah memiliki pengalaman selama tiga tahun ini sudah terasa nikmat hanya saat mencium aromanya saja.

Setelah diseruput, rasa cafe lattenya menghadirkan kenikmatan rasa yang gurih dan creamy.

"Untuk penikmat kopi pemula, cafe latte ini sangat cocok. Karena dipadu dengan susu. Sehingga untuk membiasakan diri dengan kopi, ini cocok untuk tahap awal," jelas Cahya.

Cafe Latte ini juga sangat nyaman di lidah.

Rasanya yang soft di mulut membuat yang meminum menjadi tenang dan nyaman.

Penyajiannya juga cukup menarik karena di atas gelas sajian kopi dilukis gambar angsa.

Seni menghias kopi ini disebut dengan latte art.

Untuk membuatnya pun harus memiliki keterampilan khusus.

4 dari 4 halaman

"Gambar menghias kopi ini bisa dibuat bentuk apa saja," ujar Cahya.

Selanjutnya
Tags:
RiauPekanbaruBukit RayaTengkerang SelatanFat Rabbit Monumen Lokomotif
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved