Breaking News:

Sate Maranggi - Terungkap! Begini Sejarah Mengejutkan Jajanan Kaki Lima Favorit Dunia Ini

Tak banyak orang yang tahu, jika Sate Maranggi ternyata memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak karena memiliki akulturasi dari budaya.

Editor: Sri Juliati
KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI
Sate Maranggi, satu kuliner khas Purwakarta, Jawa Barat. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak orang yang jatuh hati akan kelezatan Sate Maranggi.

Malahan, olahan ini jadi satu dari delapan jajanan kaki lima favorit dunia versi CNN.

Keistimewaan Sate Maranggi memang tak lagi diragukan.

Sate ini memiliki citarasa yang begitu kuat karena bumbu rendaman yang dipakai sebelum sate dibakar.

Sehingga tak perlu didukung dengan saus kacang sebagai siraman.

Lantas bagaimana asal usul Sate Maranggi?

Tak banyak orang yang tahu, jika Sate Maranggi ternyata memiliki sejarah panjang yang menarik untuk disimak karena memiliki akulturasi dari unsur budaya, agama, serta geopolitik.

Menurut Chef Haryo Pramoe, Sate Maranggi merupakan hasil asimilasi dengan budaya China.

Haryo terkenal sebagai koki yang mendalami kuliner Indonesia dan pendiri Indonesian Food Channel.

Ia menuturkan, Sate Maranggi sebenarnya berasal dari para pendatang dataran China yang menetap ke Indonesia.

2 dari 2 halaman

Khususnya di daerah Jawa Barat atau para pendatang yang hidup di tengah-tengah masyarakat Sunda.

Oleh karena itu, lanjutnya, awalnya Sate Maranggi sebenarnya bukan terbuat dari daging sapi atau kambing seperti sekarang ini, melainkan dibuat dari daging babi.

Satu indikasi Sate Maranggi berasal dari China karena bumbu rempah yang digunakan sama persis dengan dendeng babi dan dendeng ayam yang dijual di Hongkong, China, dan Taiwan.

Kemudian Sate Maranggi bertransformasi.

"Terjadi asimilasi, perkembangan budaya. Ajaran Islam masuk, banyak penduduk yang belajar Islam dan menjadi mualaf, dijelaskan jika babi haram kemudian berubah menjadi daging sapi. Ini adalah bentuk perkembangan kebudayaan," kata Chef Haryo.

Selain Sate Maranggi, Chef Haryo dan para peneliti serta penulis buku juga mengatakan jika sebenarnya banyak resep makanan di Indonesia yang menyerap resep masakan China.

Makanan-makanan ini aslinya mengunakan daging babi.

Misal saja bakso, bakpao, bakmi, kata 'ba' sebenarnya berasal dari kata babi.

Makanan itu sebenarnya sangat mudah menyerap dalam suatu budaya.

"Tetapi sesuai perkembangan dan ajaran agama Islam yang kuat di Indonesia, makanan juga menyesuaikan. Urusan klaim-mengklaim makanan itu sebenarnya sudah berunsur geopolitik," ujar dia seperti dilansir TribunTravel.com dari Kompas.com.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Purwakartasate maranggiIndonesiaChina
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved