Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler penikmat film bergenre horor thriller pasti tidak asing dengan film The Forest.
Film yang rilist awal tahun 2016 lalu ini mengambil seting lokasi hutan yang cukup populer di Jepang.
Film ini mengambil angel cerita tentang hutan terangker yang ada di Jepang, yaitu Hutan Aokigahara.
Hutan ini terletak di sebelah barat laut Gunung Fuji, membentang dari kota Kawaguchiko hingga Narizawa.
Aokigahara disebut juga sebagai lautan pohon Gunung Fuji karena ketika tertiup angin gelombong pohon seakan-akan mirip ombak laut.
Menurut cerita, hutan ini amat terkenal karena dijadikan lokasi bunuh diri bagi banyak orang.
Beragam kasus bunuh diri di sana jadi cerita yang terus beredar di masyarakat setempat.
Berikut ini TribunTravel.com merangkum fakta di balik hutan fenomenal di Jepang ini.
1. Ada larangan bunuh diri
Menurut beberapa sumber, hutan tersebut sebenarnya sudah di diberi papan peringatan yang berisi "Dilarang Bunuh Diri, Coba renungkan tentang keluarga dan anak-anak Anda. Anda tidak hidup seorang diri"
Papan tersebut sengaja dipasangn untuk menekan angka bunuh diri di hutan Aokigahara.
Namun sepertinya larangan tersebut tak dihiraukan oleh orang yang sudah terasuki amarah setan untuk mengakhiri hidupnya.
2. Cara mati terhormat
Bunuh diri pada zaman feodal Jepang dianggap sebagai cara paling terhormat.
Pada saat itu banyak samurai yang digunakan untuk bunuh diri demi menjaga kehormatan dan haraga diri.
Hal itulah yang memincu banya orang jepang yang memutuskan mengakhiri hidupnya.
Nah, hutan ini dipilih karena cukup sepi dan sulit ditemukan orang lain.
3. Setiap tahun selalu ada puluhan orang bunuh diri
Pada tahun 2003 tercatat ada 105 orang bunuh diri di hutan Aokigahara.
Jumlah tersebut belum terhitung dengan mayat yang tak diketemukan.
Jumlah tersebut bukan membuat jera, justru memicu orang lain mengunjungi hutan tersebut.
Pada tahun 2010 diperkirakan ada 247 orang mencoba melakukan hal serupa, 54 dinyatakan sukses dan lainnya tidak.
4. Novel The Complete Suicide Manual
Menurut cerita yang beredar di sana, maraknya kasus bunuh diri di Jepang karena munculnya sebuah novel.
Novel ini adalah The Complete Suicide Manual yang ditulis oleh Watara Tsurumui pada tahun 1993.
Dalam novel ini ditulis secara detail tentang cara-cara bunuh diri.
Tahukah kamu traveler, satu rekomendasi yang juga ditulis di sana adalah untuk melakukan bunuh diri di Aokigahara dengan metode gantung diri.
Karena itulah, hutan ini mulai tenar dan populer untuk mengakhiri nyawa.
5. Bunuh diri terbanyak dari kalangan pejabat dan orang penting
Beberapa orang yang bunuh diri di sini adalah mereka yang mengalami berbagai problema kehidupan, baik pekerjaan maupun keluarga.
Orang-orang tersebut ternyata bukan orang sembarangan lho.
Dijelaskan jika kebanyakan dari mereka adalah orang berusia 40 mhingga 50 tahun yang memiliki jabatan tinggi di satu perusahaan.
6. Warga sering nyasar ke sana
Hutan Aokigahara terkenal dengan kerapatan pohon-pohonnya yang dihiasi dengan bebatuan vulkanik yang sangat sulis ditembus dengan alat sederhana, pacul misalnya.
Nah kerapatan pohon di hutan ini membuat banyak orang sering tersesat karena kehilangan jejak mereka.
Karena itu banyak pendaki atau menjelajah hutan yang memasang tali plastik agar bisa kembali.
Jalur yang dilewati hanya Ice Cave dan Wind Cave yang jaraknya di kilo meter pertama dari hutan.
Jika traveler masuk lebih dalam lagi, mungkin kalian sudah tak akan mendapatkan tanda -tanda pernah ada manusia lewat di situ.
7. Legenda lama
Usut punya usut, nampaknya kesan mistis di hutan ini juga dipengaruhi karena cerita mitologi Jepang.
Mitologi tersebut menyebutkan jika hutan sering diasosiasikan sebagai tempat arwah gentayangan.
Ada pula yang menyebutkan sekali masuk hutan, mereka taka akan bisa keluar dengan selamat.
Kesan mistis ini semakin diperkuat dengan banyaknya para trekker yang tersesat hingga akhirnya meninggal di sana.
Satu lagi yang enggak kalah menyeramkan adalah, hutan tersebut dipercaya punya zat besi magnetik yang dikandung.
Hal itu membuat kompas dan ponsel tak berfungsi dengan baik.