Breaking News:

Titicaca - Gempar! 10 Ribu Ekor Katak Spesies Langka Mati di Peru, Ini Sebabnya

Organisasi lingkungan Peru tengah menyelidiki kematian sekitar 10 ribu ekor katak yang bangkai-bangkainya ditemukan di sebuah sungai.

Editor: Sri Juliati
YouTube.COM
Kota Puno, Peru. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Organisasi lingkungan Peru tengah menyelidiki kematian sekitar 10 ribu ekor katak yang bangkai-bangkainya ditemukan di sebuah sungai di bagian selatan negara itu.

Kelompok pegiat tersebut mengatakan, polusi di Sungai Costa adalah penyebab kematian katak-katak itu.

Mereka mengatakan, pemerintah telah mengabaikan permohonan untuk pembangunan pabrik pengolahan limbah di sana.

Katak air jenis Titicaca merupakan spesies langka yang hanya ditemukan di danau air tawar besar yang membelah negara Peru dan Bolivia serta anak-anak sungainya.

Kelompok pegiat The Committee Against the Pollution of the Coata River mengatakan kepada kantor berita AFP, pemerintah Peru gagal untuk mengatasi masalah polusi yang serius.

Para aktivis kemudian mengambil sekitar 100 katak-katak mati ke Alun-alun Puno, kota utama daerah itu.

"Saya harus membawa katak-katak mati itu kepada mereka. Pihak berwenang tidak menyadari bagaimana kita hidup," ujar pemimpin protes Maruja Inquilla kepada AFP.

"Mereka tidak tahu betapa besar dampak polusi itu. Situasi ini menjengkelkan," kata mereka seperti dilansir TribunTravel.com dari Tribunnews.com.

Badan Kehutanan dan Satwa Liar Nasional Peru (Sefor) mengatakan, mereka sedang menyelidiki apa yang terjadi.

"Berdasarkan laporan warga setempat dan sampel-sampel yang diambil pada hari-hari setelah insiden itu, diyakini, lebih dari 10 ribu katak terpapar polusi hingga lebih dari sekitar 50 kilometer," katanya dalam sebuah pernyataan.


Bolivian Amphibian Initiative
2 dari 2 halaman

Katak air Titicaca (Telmatobius culeus) memiliki lipatan kulit yang besar, yang meningkatkan luas permukaan dan membantu amfibi ini menyerap lebih banyak oksigen dari udara sekitarnya.

Karena jenis kulit mereka yang kendur, katak-katak tersebut kadang-kadang disebut katak jenis skrotum Titicaca.

Katak-katak itu terancam punah karena perburuan untuk dimakan manusia, karena habitat mereka hilang dan spesies invasif mengambil alih apa yang tersisa.

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
TiticacaPeruPunoTribunTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved