Breaking News:

Bandara Ashgabat - Telan Dana Rp 30 T, Airport di Turkmenistan Cuma Layani 12 Penumpang/Jam

Bukan Turkmenistan namanya bila tak membuat sesuatu hal megah dan terkesan 'sia-sia.'

Penulis: Sri Juliati
Editor: Sri Juliati
TWITTER.COM
Bandara Internasional di barat laut Kota Ashgabat. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bukan Turkmenistan namanya bila tak membuat sesuatu hal megah dan terkesan 'sia-sia.'

Satu di antaranya patung Presiden Turkmenistan, Berdimuhamedow menunggangi kuda emas di sudut Kota Ashgabat, Ibu Kota Turkmenistan.

Selain terkesan kurang berguna, patung itu seakan jadi bukti kenarsisan sang presiden.

Apa pasal?

Umumnya, patung dibuatkan untuk menghormati atau mengenang orang yang sudah meninggal, sedangkan presiden itu masih hidup dan memerintah hingga kini.

Nah terbaru, negara yang mengandalkan gas alam sebagai sumber keuangan itu membuat bandara anyar di barat laut Kota Ashgabat.

Dana yang digelontorkan untuk membangun bandara ini pun tak tanggung-tanggung, Rp 30 triliun!

Sesuai dengan jumlah dana yang dikeluarkan, satu-satunya bandara internasional di negara itu memiliki hasil yang cukup mengagumkan.

Dilansir TribunTravel.com dari intisari-online.com, bandara itu berbentuk seperti elang berwarna putih polos.

Bandara itu diklaim bisa menampung kurang lebih 1.600 penumpang per jam.

2 dari 2 halaman

Padahal, jumlah turis yang masuk ke negara ini hanya 105 ribu per tahun 2015.

Jika dihitung, maka turis yang terbang ke bandara itu hanyalah 12 orang per jam.

Alhasil banyak kalangan yang mempertanyakan untuk apa pembangunan bandara super mewah dan menghabiskan banyak uang negara itu.

Sekadar diketahui, untuk masuk ke negara yang merdeka tahun 1991 itu, seorang turis perlu mengurus banyak hal.

Anehnya, kunjungan turis dapat dibatalkan sesuka hati hanya dengan alasan, "Terserah kami."

Tak hanya itu, jika ada turis yang menghina Turkmenistan, dipastikan si turis takkan pernah bisa menginjakkan kakinya di negara itu lantaran namanya sudah masuk dalam blacklist.

Seperti sejumlah negara lain yang merdeka dari Uni Soviet, Turkmenistan juga memiliki kasus korupsi yang sangat banyak.

Mereka juga memiliki aturan yang sangat diktator.

Orang-orang menganggap pembangunan bandara itu bisa saja merupakan proyek korupsi.

Selanjutnya
Tags:
AshgabatTurkmenistanUni SovietTribunTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved