TRIBUNTRAVEL.COM - Menyenangkan jika bisa bermalan di lokasi yang penuh keistemewaan.
Bintang-bintang bertaburan jadi pemandangan saat malam hari.
Bukan hanya itu, coba bayangkan kamu disatukan dengan alam dan melihat sekelilingmu adalah rerumputan hijau dengan suara merdu burung yang menghantarkan istirahatmu.
Pasti berasa kita tinggal di hutan kan guys?
Namun hal itu tak akan cuma jadi angan-anganmu jika kamu menginap di hotel yang ini.
Hotel bernama The Swiss Alps yang berada tepat di tengah-tengah pegunungan.
Hotel Null Stern yang berarti hotel "tanpa bintang" ini terletak di pegunungan Graubunden, Swiss, tepatnya di atas ketinggian 1.969 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Konseptor hotel, Frank dan Patrik Riklin, sengaja mendesain kamar tanpa tembok dan atap sehingga pengunjung bisa benar-benar merasa “menyatu dengan alam”.
Tak perlu kaget, di sini juga tak disediakan televisi lho.
Jika ingin ketoilet sekali pun, pengunjung harus berjalan sekitar 10 menit menuju kamar mandi terdekat di sebuah restoran.

Layanan hotel dilakukan oleh petani setempat yang berseragam kemeja putih lengkap dengan dasi kupu-kupu dan sarung tangan putih, tetapi memakai sepatu boots ala petani.
Tiap pagi, petani pelayan ini akan membawa sarapan yang bahannya merupakan produk lokal di daerah tersebut.
Walaupun minim servis, hotel Null Stern ternyata cukup digemari.
Terbukti, menurut catatan situs web traveller.com.au, kamar hotel seharga 335 dollar Australia atau sekitar Rp 3,3 juta per malam ini penuh pengunjung dari awal Juli hingga akhir Agustus 2016.
Meski demikian, sebagian orang mungkin menganggap konsep hotel seperti di atas terlalu ekstrem untuk sekadar mencicipi kehidupan alam liar.
Jika kamu beranggapan sama, menginap di Treehotel, Harads, Swedia bisa jadi pilihan lain.
Seperti namanya, hotel ini memiliki konsep rumah pohon lengkap dengan tembok dan atap.
Tiap kamar di bangun di atas pohon di tengah-tengah hutan pinus.
Ada beberapa macam tipe kamar, di antaranya The Cabin dan The UFO.
Harga kamar dipatok mulai dari Rp 7,4 juta.

The Cabin berbentuk segi panjang dengan kaca di sisi depan kamar sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan lembah Lule River.
Luas kamar sekitar 24 meter persegi, berisi kasur ukuran double (cukup untuk dua orang), kamar mandi, dan dua sofa kecil menghadap kaca.
Untuk tipe kamar The UFO, bentuknya mirip pesawat luar angkasa di film-film bertema fiksi ilmiah.
Interior kamar dipenuhi pernak-pernik bertema "luar angkasa" pula, salah satunya, seprai bergambar rasi bintang.
Dikelilingi hewan
Beberapa jenis hotel di dunia tak hanya menyediakan pemandangan alam berupa hutan atau pengunungan.
Hewan-hewan lain penghuni alam liar juga bisa dinikmati pengunjung dari balik jendela kamar hotel.
Poseidon Undersea Resort di Fiji dan Mara River Safari Lodge di Girianyar, Bali, Indonesia adalah dua contoh penginapan yang menyediakan sensasi tersebut.
Poseidon Undersea Resort berada lebih kurang 12 meter di bawah laut.
Ikan-ikan dan biota laut lain terlihat jelas dari kaca yang berada tepat di hadapan ranjang tidur.

Secara total, resort ini memiliki 25 ruangan, termasuk restoran, bar, tempat olahraga, dan kapel untuk upacara pernikahan.
Sayangnya, kamu harus sabar menunggu untuk mencicipi sensasi tidur di kamar bawah laut karena Poseidon Undersea Resort belum resmi dibuka.
Namun, kamu sudah bisa melakukan pemesanan langsung lewat situs web www.poseidonresorts.com.
Kira-kira, dana yang harus disiapkan adalah 9.000 poundsterling atau setara Rp 150 juta untuk menginap satu minggu.
Jika lebih tertarik melihat hewan darat, kamu bisa mencoba menginap di Mara River Safari Lodge yang berada di tengah-tengah Bali Safari and Marine Park.
Dari jendela kamar, kawanan zebra dan badak terlihat cukup jelas karena jarak antara kamar dan tempat mereka merumput hanya terpaut beberapa meter saja.

Bahkan, pengunjung bisa makan sambil memandang kumpulan singa dari jarak dekat di Restoran Tsavo Lion.
Tenang saja, pengunjung terlindungi kaca tebal.
Ketika kebetulan ada singa yang melintas dekat dari balik kaca, pengunjung dapat mengambil foto selfie.
Nah, berani coba bermalam di hotel-hotel itu?
Mau tahu seberapa deg-degan menginap di sana?
(Kompas/Adhis Anggiany Putri S)
=========
Add Official LINE TribunTravel.com