Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNTRAVEL.COM - Misteri tambang Mir di Rusia masih belum terpecahkan.
Beru-baru ini, beredar kabar mengejutkan dari pemasok berlian terbesar dunia itu.
Tambang Mir atau Mirny adalah bekas tambang berlian yang terletak di Mirny, Siberia Timur, Rusia.
Tambang ini telah ditutup sejak tahun 2004.
Lubang sedalam 525 meter dan berdiameter 1200 meter menjadi lubang terbesar kedua di dunia setelah tambang Bingham Canyon.
Bulan Agustus lalu, dilansir TribunTravel.com dari laman Daily Mail, dengan harga 13 Milyar Poundsterling, lubang ini bisa menjadi yang paling mahal di dunia.
Lubang besar di Siberia Timur ini mampu menciptakan pusaran berpotensi kuat untuk menyedot helikopter ke dalamnya.

dailymail.co.uk/Alrosa
Kawahnya terlihat seperti bekas hantaman meteorit di Mirny, kota terdekat dari galian tambang.
Hasil kekayaan ini telah menjadikan Uni Soviet sebagai negara adidaya pasca Perang Dunia II.
Meskipun tambang terbuka ini telah berhenti beroperasi sejak 2004, tapi serangkaian terowongan bawah tanah telah menghasilkan lebih dari enam juta karat berlian pada 2014.
Wilayah udara di atas tambang Mir pun menjadi area terlarang bagi penerbangan karena insiden sebuah helikopter tersedot ke dalam cekungan.
Untungnya, sejak muncul peringatan itu, tidak ada kecelakaan dilaporkan.
Sayangnya, kasus ini tak pernah terpecahkan oleh para peneliti.
Kini, tambang dimiliki oleh perusahaan Rusia, Alrosa yang memproduksi seperempat produksi berlian dunia.
Pada tahun 2010, sebuah perusahaan konstruksi, AB Elise mengumumkan rencana membangun sebuah kota kubah raksasa di bekas tambang.
Perusahaan itu mengatakan, akan menggunakan energi surya untuk rumah listrik bagi 100.000 orang.
Tentu saja, operasi tambang bawah tanah harus benar-benar berhenti agar rencana itu bisa terwujud.
Pada puncak produksi, tambang Mir dapat menghasilkan rata-rata dua juta karat (2 ton) berlian per tahun.
Tambang berlian ini menjadi 23 persen pemasok berlian kasar dunia.