lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNTRAVEL.COM - Berada di kawasan pesisir selatan provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan sebagian besar bentang alamnya berupa perbukitan, menjadikan Kabupaten Trenggalek memiliki potensi wisata alam yang besar.
Di Kecamatan Watulimo, tepatnya di Desa Watuagung terdapat sebuah potensi wisata yang sangat menarik, yakni Goa Lowo. Berada di perbukitan karst, goa ini telah ditemukan sejak tahun 1931.
Diceritakan Kasidi, seorang pemandu wisata Goa Lowo, pertama kali goa ini ditemukan oleh seorang warga bernama Lomedjo.
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Goa Lowo
"Saat pertama kali ditemukan, goa tertutup semak belukar dan rimbunnya hutan di kawasan ini," jelasnya.
Penamaan Lowo untuk goa karena saat pertama kali ditemukan, goa ini menjadi tempat tinggal jutaan kelelawar yang dalam bahasa jawa disebut lowo.
Hingga saat ini pun kelelawar masih menjadi penghuni goa ini.
Meski ditemukan pada tahun 1931 tetapi baru pada tahun 1983 pemerintah kabupaten Trenggalek merencanakan Goa Lowo menjadi obyek wisata.
Pada masa perencanaan ini, pemerintah mendatangkan ahli Geologi dari Bogor dan Perancis yang masing-masing bernama Gilbert Manthovani dan Dr. Robert K Kho.
Dari penyusuran kedua ahli tersebut diketahui bahwa goa Lowo memiliki panjang sekitar dua kilometer.
"Dengan panjang yang dimilikinya, bahkan Robert K Kho menyebutkan goa ini adalah yang terpanjang dan terbesar di Asia Tenggara," kata Kasidi.
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Mulut Goa Lowo
Tidak hanya panjang, tetapi goa Lowo juga memiliki ruangan-ruangan yang begitu lebar.
Setelah proses pengkajian dirasa cukup, pada tahun 1984 Goa Lowo resmi dibuka menjadi obyek wisata untuk masyarakat umum.
Saat pertama kali dibuka, pengunjung harus melalui sungai bawah tanah yang mengalir di dasar goa untuk menyusuri goa.
Tetapi pada tahun 1999 dibangun jembatan di dalam goa yang memudahkan wisatawan dalam menikmati keindahan goa lawa.
Saat berada di dalamnya pengunjung akan dibaut kagum dengan keindahan stalagtit menggantung maupun stalagmit yang ukuran cukup besar-besar dengan jumlah yang banyak.
Untuk penerangan, pengunjung tidak usah repot-repot membawa alat penerangan sendiri, karena di dalam goa telah dialiri listrik dan dipasangi lampu penerangan serta lampu hias aneka warna.
Dari panjang goa yang diperkirakan mencapai dua kilometer, saat ini baru setengahnya yang bisa disusuri wisatawan.
Selama menyusuri goa Lowo ini, wisatawan akan mendapati 12 belas ruangan yang berukuran sangat besar.
Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan Goa Lowo dikenakan tarif masuk sebesar Rp 7500 per orang.
Jadi jika berkunjung ke Trenggalek, sebaiknya masukan Goa Lowo ke dalam daftar tempat yang harus kamu kunjungi.
