Breaking News:

Fakta Penerbangan - Inilah 6 Tragedi Kecelakaan Pesawat di Indonesia yang Bikin Merinding

Berikut daftar kecelakaan pesawat terparah sepanjang sejarah penerbangan Indonesia.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sri Juliati
AFP PHOTO / POOL / ADEK BERRY
Bagian dari ekor pesawat AirAsia QZ8501 muncul di permukaan laut Jawa, setelah penyelam dari TNI AL memasangkan balon untuk mengangkat dari dasar laut, Sabtu (10/1/2015). Tim SAR gabungan pada 9 Januari 2015 telah menemukan ekor AirAsia Flight QZ8501, ini berpotensi menandai langkah besar untuk menemukan kotak hitam pesawat dan membantu memberi petunjuk apa yang menyebabkannya menabrak laut pada 28 Desember 2014 lalu. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina

TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat merupakan satu di antara moda transportasi yang dipilih oleh masyarakat Indonesia.

Selain karena durasi perjalanan yang lebih cepat dibandingkan dengan transportasi lain, pesawat juga menawarkan kenyamanan dalam perjalanan.

Meskipun begitu, tak dapat dipungkiri pesawat juga mengalami kegagalan saat dalam penerbangan.

Dalam sejarah penerbangan Indonesia tercatat sejumlah musibah yang dialami maskapai penerbangan.

Dengan jumlah korban yang mencapai ratusan orang, tragedi tersebut sempat menggemparkan masyarakat Indonesia.

Berikut daftar kecelakaan pesawat terparah sepanjang sejarah penerbangan Indonesia yang berhasil dikumpulkan TribunTravel.com dari berbagai sumber.

1. Garuda Indonesia GA 152 (1997)


sulaimanmarbun.wordpress.com

Pesawat dengan nomor penerbangan GA 152 jatuh tak jauh dari Kota Medan, tepatnya di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Saat itu, Kota Medan sedang diselimuti asap tebal akibat kebakaran hutan sehingga menghalangi jarak pandang pesawat.

2 dari 4 halaman

Dilansir TribunTravel.com dari Tribun Medan, kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 222 orang dan 12 awak pesawat.

2. Mandala Airlines 091 (2005)


planecrashes.org

Pesawat jurusan Medan-Jakarta ini jatuh saat lepas landas dari Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara.

Berdasarkan penelitian dari tim investigasi dari National Transportation Safety Board dari Amerika Serikat, terdapat kerusakan dari mesin pesawat.

Dikutip TribunTravel.com dari Tribun Medan, pesawat tersebut mengangkut 117 orang (112 penumpang dan 5 awak pesawat).

Dari jumlah tersebut, hanya 16 penumpang yang selamat.

3. Adam Air KI 574 (2007)


selasar.com

Pesawat Adam Air yang saat itu terbang dari Bandara Djuanda, Surabaya, Jawa Timur menuju Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, tiba-tiba hilang kontak sebelum sampai tujuan.

Hingga saat ini bangkai pesawat belum juga ditemukan, namun diduga jatuh di Perairan Majene, Sulawesi Barat.

Kecelakaan yang disebabkan oleh cuaca buruk tersebut menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 96 orang dan 6 awak pesawat.

3 dari 4 halaman

4. Hercules C-130H (2009)


baaa-acro.com

Pesawat Hercules saat itu membawa 112 orang yang di antaranya 98 penumpang dan 14 kru pesawat.

Pesawat yang terbang dari Jakarta menuju Jawa Timur tersebut jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Akibat tragedi ini 98 penumpang tewas dan 2 warga lokal.

5. Sukhoi Superjet 100 (2012)


TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA

Sukhoi Superjet 100 lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma dan dijadwalkan kembali mendarat di tempat yang sama.

Saat itu, pilot meminta izin menurunkan ketinggian dari 10 ribu kaki menjadi 6 ribu kaki, dan diizinkan oleh Otoritas Pemandu Lalu Lintas Udara.

Namun setelah itu, pesawat hilang kontak dan diketahui menabrak tebing Gunung Salak pada ketinggian 6.250 kaki.

Dikutip TribunTravel.com dari Wikipedia, sejumlah 37 penumpang dan 8 awak tewas dalam tragedi ini.

6. AirAsia 8501 (2014)

4 dari 4 halaman

Pesawat AirAsia terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Bandara Changi, Singapura, dengan membawa 156 penumpang.

Dilansir TribunTravel.com dari Tribunnews.com, pesawat mengalami gangguan pada sistem Rudder Travel Limiter (RTL) yang terletak di bagian ekor pesawat.

Setelah itu, pesawat pun hilang kendali dan terguling sejauh enam derajat per detik.

Kemudian pesawat mencapai kemiringan 104 derajat dan turun hingga 29 ribu kaki, hingga akhirnya jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Dalam tragedi ini, seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 162 tewas.

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IndonesiaMajeneAirAsiaGunung SalakGaruda Indonesia
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved