Laporan Wartawan TribunSolo.com, Bayu Ardi Isnanto
TRIBUNTRAVEL.COM - Kerbau bule Keraton Kasunanan Surakarta, Kebo Kyai Slamet kembali dikirab pada malam 1 Sura tahun Je 1950, Senin (3/10/2016).
Sesaat setelah kerbau dan rombongan kirab lewat, penonton langsung berlari ke tengah jalan.
Mereka berlomba-lomba mengambil kotoran kerbau Kyai Slamet.
Menurut Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KPA Winarnokusumo, memang sebagian masyarakat masih mempercayai bahwa kotoran kerbau yang dikirab itu dapat memberikan berkah bagi mereka.
"Itu kan keyakinan dari masyarakat sendiri ya, jadi keraton tidak bisa melarang," kata Kanjeng Win, Senin (3/10/2016).
Menurutnya, kotoran tersebut dikumpulkan oleh masyarakat dan biasanya dibawa pulang ke kebun atau sawah.
"Masyarakat kita kan agraris ya, kotoran itu nanti dibuat pupuk, mereka meyakini kebun mereka tidak akan terserang hama, bisa subur," lanjutnya.
Tahun ini, ada tujuh kerbau yang dikirab pada malam pergantian tahun Jawa.
Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang berjumlah sembilan.
Dua kerbau tidak diikutkan karena sering bertengkar, sehingga lebih baik dikandangkan.