Breaking News:

Fakta Keledai - Di China, Kulit Binatang Ini Dijadikan Obat Pelancar Haid dan Penambah Darah

China mengembangkan obat tradisional untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menyembuhkan penyakit lainnya berbahan dasar kulit keledai.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Sri Juliati
Getty Images/iStockphoto
Gelatin dari keledai digunakan untuk membuat ejiao, obat tradisional China yang diyakini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan melancarkan menstruasi atau haid. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi sebagian negara, keledai merupakan satu hewan yang digunakan untuk mengangkut barang layaknya kuda.

Namun tidak di China.

Negara ini mengembangkan obat tradisional untuk meningkatkan sirkulasi darah dan menyembuhkan penyakit lainnya berbahan dasar kulit keledai.

Kulit keledai itu direbus untuk memproduksi gelatin yang merupakan bahan utama obat tradisional.

"Obat tradisional ejiao itu disebut sebagai tonik darah yang mampu menghentikan pendarahan dan memperkuat darah. Obat ini biasa digunakan penderita anemia atau jumlah sel darah rendah," kata Mazin al-Khafaji, pakar obat-obatan China kepada The Independent.

Lantas, darimana negara itu mendapatkan kulit keledai?

Sejumlah negara di Afrika-lah yang memasok kedelai-kedelai.

Sebut saja Niger dan Burkina Faso.

Alasan China mengimpor keledai, semakin majunya industrialisasi di negeri itu sehingga populasi kedelai di China berkurang.

Menurut laporan CNN, populasi keledai di China menyusut dari 11 juta ekor menjadi hanya enam juta ekor sejak 1990-an.

2 dari 3 halaman

Batasi Jumlah

Namun baru-baru ini, dua negara itu mencegah China membeli keledai-keledai.

Pasalnya, menganggap permintaan China terlalu besar dan mengancam populasi hewan tersebut.

Niger misalnya, bulan ini melarang ekspor keledai ke China setelah volume perdagangan hewan tersebut meningkat tiga kali lipat tahun lalu.

Seorang pejabat pemerintah Niger, Atte Issa kepada BBC mengatakan, negeri itu sudah mengekspor 80 ribu ekor keledai tahun ini dibanding 27 ribu ekor pada tahun lalu.

"Jika jumlah ekspor seperti ini terus berlangsung maka hewan ini akan punah," ujar Issa sebagaimana diberitakan Kompas.com.

Negara lain, Burkina Faso, juga memutuskan untuk menghentikan ekspor kulit keledai ke Negeri Tirai Bambu.

Persediaan 1,4 juta ekor keledai negeri itu kini mengalami eksploitasi berlebihan karena meningkatnya permintaan dari China.

Direktur Departemen Kesehatan Publik Burkina Faso, Adam Maiga mengatakan, ekspor keledai meningkat dari 1.000 ekor pada 2015 menjadi lebih dari 18 ribu ekor dalam kuartal pertama tahun ini.

Rumah Jagal

3 dari 3 halaman

Meningkatnya permintaan keledai ini membuat beberapa pebisnis China sudah membuka rumah jagal khusus untuk keledai di Kenya.

Di tempat ini, pada April lalu setidaknya 100 ekor keledai dipotong setiap hari dan diekspor ke China.

Awal tahun ini, ahli ejaio China, Qin Yunfeng menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi kekurangan pasokan keledai China, menurut The New York Times.

"Pemerintah harus mendukung peternak keledai dengan menawarkan subsidi untuk mendorong petani agar mereka dapat mengembangbiakkannya," katanya.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
ChinaBurkina FasoNigerAfrika
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved