TRIBUNTRAVEL.COM - Bila tak ada alternatif lagi, kita terpaksa memesan makanan di kamar hotel.
Bukan tanpa alasan.
Harga makanan di kamar hotel lebih mahal ketimbang makan langsung di restoran hotel.
Rata-rata hotel menaikkan harga makanan untuk room service alias jasa antar makanan ke kamar tamu.
"Room service itu membutuhkan special treatment. Dari waktu memasak sampai waktu mengantar makanan, semua harus diperhitungkan," kata Manajer Restoran Hotel Mercure Nusa Dua, Bali, Aditya Leonardo Rahadian di Nusa Dua, Bali, Rabu (28/9/2016).
Aditya menjelaskan jika mengantar makanan matang dari dapur ke kamar hotel memiliki risiko cukup tinggi.
Misalkan jenis makanan seperti es krim akan lumer jika tak super cepat dalam mengantar atau steak yang dimasak medium well bisa beresiko akan menjadi well done.
Contoh lain adalah nasi goreng yang menjadi kering.
Hidangan seperti mi bisa membengkak karena pengaturan waktu memasak, menata, dan mengantar makanan yang tak tepat.
"Apalagi kalau hotelnya resor seperti yang banyak di Bali, jaraknya tambah jauh," kata Aditya seperti dilansir TribunTravel.com dari Kompas.com.
Solusinya, lanjut Aditya, ada hotel yang mengakali dengan menaruh corner ice cream di beberapa tempat.
Pun steak medium yang dimasak medium rare dulu.
Karena perhitungan waktu yang harus jitu dan pelayanan ekstra untuk mengantar makanan ke kamar, harga makanan room service biasanya lebih mahal 10-15 persen daripada makan langsung di restoran hotel.
"Ide room service itu sebenarnya dari butler (pelayan pribadi), makanan ditata langsung di depan kamar, tapi sekarang menjadi room service," kata Aditya. (Kompas.com/Silvita Agmasari)