TRIBUNTRAVEL.COM - Bulan Agustus lalu, Alexander Pieter Cirk (41) menghebohkan masyarakat setelah terbang dari Belanda menuju China untuk menemui pacar dunia mayanya.
Namun saat itu, Pieter gagal menemui kekasih online-nya dan tertahan selama seminggu di Bandara Provinsi Hunan, China.
Bahkan, ia hanya menunggu, menunggu, dan terus menunggu selama 10 hari.
Selama itu pula, ia hanya makan mi, tidur di bandara sehingga membuat tubuhnya semakin kurus, sakit, lalu dibawa ke rumah sakit.
Saat menjalani perawatan, kekasih online -yang diketahui bernama Zhang- juga tak kunjung muncul.
Padahal, sebelum keberangkatannya ke Hunan, Pieter sudah berkirim kabar.
Sejumlah wartawan yang mendengar kisah Pieter lantas coba mewawancarai Pieter.
Dia lalu mengungkap kisah perkenalannya dengan Zhang, hingga ia nekat terbang ke Tiongkok.
"Saya begitu senang dengannya dan ingin menjalani kehidupan bersama dengannya," kata Pieter seperti dikutip di situs People Daily.
Walau demikian, harapan untuk bertemu Zhang gagal.
Pieter lalu dipulangkan ke negara asalnya pada 3 Agustus, usai menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit.
Kepada wartawan, Pieter bertutur kalau peristiwa ini karena ia mengambil keputusan yang salah pada waktu yang salah pula.
Dia juga menegaskan kalau tidak memiliki nomor telepon Zhang saat tiba di China.
"Tidak ada cara apapun untuk menghubungi Zhang," kata dia seperti dilansir TribunTravel.com dari Surya Malang.
Lalu, apakah kisah cinta Pieter dan Zhang berakhir?
Jawabannya tidak.
Kepada koran Belanda Telegraaf, Pieter bertutur kalau hubungannya dengan Zhang masih berjalan.
Malah, dia kini memiliki nomor ponsel Zhang.
"Kami berbicara lewat telepon selama lebih 4,5 jam untuk membicarakan apapun," kata Pieter.
Tak hanya itu, Zhang juga berjanji tidak akan melakukan hal ini kembali saat bertemu kembali.
"Dia adalah wanita impian saya," tegas Pieter.
Meski demikian, Pieter belum akan menemui Zhang lagi.
Belum diketahui sampai kapan.
Saat ini Pieter lebih senang menjaga cinta mereka di lokasi yang tepat, yaitu lokasi saat mereka bertemu: Dunia Maya. (Surya Malang/Adrianus Adhi)