Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Yuliani
TRIBUNTRAVEL.COM - Meski tidak terbilang besar, Kayuagung yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), memiliki pesona tersendiri.
Kayuagung sudah dikenal dengan kawasan yang bersih dengan tatanan kota yang rapi.
Tak heran, jika beberapa waktu lalu kota yang hanya berjarak 65 KM dari pusat kota Palembang ini menyabet piala Adipura yang ketujuh kalinya.
Penghargaan tersebut tak lepas dari keberadaan taman kota yang mempercantik tatanan kota yang dijuluki Bumi Bende Seguguk ini.
Sebut saja Taman Segitiga Mas, sebuah taman kota yang dibangun pada era pemerintahan Bupati Ishak Mekki.
Meskipun taman tersebut diberi nama taman Amri Yahya, namun masyarakat
sudah terbiasa menyebutnya dengan taman Segitiga Mas.

Sriwijaya Post/Yuliani
Hal ini disebabkan letak taman yang terletak di kawasan segitiga emas dan berjarak dekat dengan lapangan bola segitiga emas.
Otomotasi keberadaan taman cantik tersebut menjadi icon Kayuagung.
Letaknya yang strategis yakni di tengah jalan lintas menuju Lampung dan Palembang, membuat taman ini merupakan tempat favorit untuk singgah bahkan sekedar mengambil foto.
Tatanan taman yang rapi, hijau, dan bersih membuat taman itu terlihat menarik dari sisi manapun.
Satu objek menarik yang sering menjadi latar berfoto yakni monumen berbentuk perahu yang tengah berlayar.
Perahu itu dikenal dengan perahu kajang.
Menurut sejarah, pada zamannya perahu ini sangat berperan bagi perekonomian penduduk pinggiran sungai yang memperdagangkan tembikar ke pasar 16 Ilir Palembang.
Namun di era 1980-an perahu kajang mulai menghilang seiring dengan masuknya berbagai produk buatan Tiongkok yang murah.
Meski saat ini perahu kajang sudah tidak ada lagi, namun masyarakat tetap bisa melihat betapa perkasanya perahu kajang di masa lampau melalui replika perahu kajang di tengah-tengah taman Segitiga Mas.
Semburan air mancur mini turut memperelok monumen tersebut.
Apalagi saat berada di taman, kita kembali disuguhkan pemandangan gedung olahraga di sebelah barat taman Segitiga Mas, yang mana gedung olahraga tersebut didesain menyerupai perahu.
Kehadiran taman Segitiga Mas sendiri memberi ruang bagi masyarakat untuk belajar dari sejarah, di mana perahu kajang merupakan transportasi vital kala itu.
Kendati tinggal kenangan, namun perahu kajang tetap tinggal di ingatan masyarakat berkat keperkasaan dan kokohnya mengarungi sungai dalam berapa dekade.
Untuk menuju ke taman Segitiga Mas sendiri sangat muda.
Dari arah Palembang menuju Lampung, cukup lewati jalan lintas seperti biasa.
Di sana pengunjung akan langsung disambut tugu selamat datang yang terdiri dari beberapa patung manusia yang melambaikan tangan.
Pada bagian depan tampak tulisan Kayuagung begitu besar dan jelas terbaca.
Selain menikmati arsitektur megahnya perahu kajang, pengunjung juga bisa melihat tugu Belido yang unik.
Pada puncak tugu nampak aliran air yang membentuk 4 sisi dan terdapat ikan.
Saat musim liburan, taman kota ini ramai sekali dikunjungi masyarakat.
Tak heran jika banyak arena bermain anak-anak seperti ayunan, jungkat jungkit, dan papan luncur yang bisa digunakan secara cuma-cuma.
Selain itu beberapa fasilitas olahraga sederhana cukup mengundang masyarakat untuk berolahraga di sore hari.
Cukup banyak warga yang melakukan jogging mengelilingi taman ini.
Keramaian pengunjung kian bertambah saat momen pergantian tahun.
Sudah menjadi agenda rutin, saat tahun baru taman Segitiga Mas dijadikan ajang kumpul keluarga dan muda-mudi.
Bahkan masyarakat dari luar Kayuagung, Palembang dan sekitarnya ikut berdatangan.
Untuk masuk ke taman ini sendiri tidak dipungut biaya.
Hanya saja, bagi masyarakat yang membawa kendaraan tetap dikenai tarif parkir.
Jangan lupa juga untuk membawa uang saku lebih untuk sekedar membeli jajanan dan mengajak anak bermain di arena taman tersebut.