lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Guys, coba perhatikan seragam tentara Jerman atau Arab Saudi.
Mereka terlihat gagah ya?
Nah, siapa sangka, di balik gagahnya mereka karena seragam yang dikenakan, ternyata buatan Indonesia!
Adalah PT Sri Rejeki Isman alias Sritex, yang berada di balik seragam para tentara.
Sejak tahun 1994, perusahaan tekstil yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini, sudah memproduksi seragam militer anggota tentara perdamaian PBB, NATO.
Termasuk seragam Tentara Nasional Indonesia atau TNI.
Tak cuma NATO dan Jerman, perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu juga melayani pembuatan seragam tentara di lebih dari 33 negara.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Iwan Lukminto seusai Rapat Umum Pemegang Saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Rabu (18/5/2016).
"Negara-negara seperti Jerman, Australia, Inggris, Belanda, Arab Saudi, Timor Leste, dan negara asing lainnya, telah mengisi daftar pemesan seragam untuk pasukan militer mereka," kata Iwan di Solo seperti dilansir TribunSolo.com.
Tentu bukan sembarang seragam yang mereka buat.
Selain memiliki standar NATO, seragam-seragam itu diklaim memiliki kemampuan khusus.
Antara lain anti peluru, anti radiasi, anti infra merah, anti api, anti air, hingga anti nyamuk.
Tentu hal ini disesuaikan dengan keinginan negara pemesan, sebut saja Kuwait dan Emi Emirat Arab yang memesan seragam anti radiasi.
Dan, kamu bakal kaget dengan fakta selanjutnya, guys.
Pabrik yang berawal dari kios kecil di Pasar Klewer Solo ini juga memproduksi pakaian jadi untuk brand terkenal.
Sebut saja Zara, Guess, Uniqlo, dan Timberland, lho.
So, jangan salah kira, mungkin pakaian bermerek yang kalian kenakan saat ini ternyata buatan dalam negeri.
Sementara produk lain yang nggak kalah keren adalah pakaian anti stain untuk para koki.
Produk PT Sritex pun tak sebatas pada seragam militer dan pakaian jadi.
Sebut saja tas, ransel, sleeping bag, sarung tangan, tenda, integrated personal protection set (IPP) yang digunakan oleh tentara.
Makin bangga dengan produk dalam negeri, kan?
