Laporan Wartawan Tribuntravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Selain dikenal dengan pesona Gunung Tambora yang menjulang hingga ketinggian 2.850 mdpl, Bima juga dikenal sebagai daerah penghasil garam.
Jika terbang menuju Bima menggunakan pesawat, maka akan terlihat lanskap Teluk Bima yang dilingkari jalan berkelok-kelok di tepiannya.
Selain itu ladang garam dan tambak bandeng pun terlihat berbatasan langsung dengan laut di Teluk Bima.
Dari kejauhan, tambak yang sangat luas tersebut terlihat seperti petak-petak sawah yang belum ditanami padi.
Pemandangan ini tentu saja dapat menghipnotis siapapun yang melihatnya.
Dikenal sebagai penghasil garam dengan kualitas terbaik, hamparan lahan produksi garam tradisional tersebut dapat dilihat di lahan pantai sekitar Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima, Nusa Tenggara Barat.
Tambak garam tersebut berlokasi di sepanjang pesisir Teluk Bima, tepatnya di Kecamatan Bolo dan Kecamatan Woha.
Dengan luas lahan mencapai 1.200 hektar, tambak garam ini sudah ada sejak 1950-an.
Sebanyak 2.500 pekerja setiap harinya mengumpulkan garam, membungkusnya dalam karung, kemudian diangkut ke dalam truk.
Dalam satu musim panen rata-rata para pekerja bisa menghasilkan 120 ton garam kasar.
Garam tersebut kemudian diolah oleh perusahaan-perusahaan lokal di Nusa Tenggara Barat.
Lokasi ini pun menjadi destinasi unik di Bima yang banyak didatangi oleh netizen.
TribunTravel.com merangkum beberapa foto netizen di tambak garam Bima dalam aplikasi berbagi foto Instagram.

Instagram/simaun_
Foto tersebut menunjukkan kecantikan ladang garam yang begitu cantik terpantul sinar matahari.

scontent.cdninstagram.com
Ladang garamnya benar-benar istagramble banget ya guys.
Cocok buat menghiasi dinding Instagram-mu.