Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Idul Adha merupakan perayaan hari besar Islam untuk memperingati kepatuhan Nabi Ibrahim terhadap perintah Allah untuk mengorbankan putranya Ismail.
Semua umat muslim di seluruh dunia merayakan acara ini.
Setiap negara pasti memiliki tradisi tersendiri.
Di Maroko Idul Adha dikenal sebagai festival kurban.
Di Maroko, permen dan kue menjadi santapan sebelum penyembelihan, seperti dilansir dari moroccanfood.about.com.

Christine Benlafquih
Selain kue, masyarakat setempat juga mengidangkan teh Maroko yang menjadi khas mereka.
Hewan kurban di Maroko didominasi oleh domba.
Layaknya Lebaran Idul Fitri di Indonesia, saat Idul Adha di Maroko ada hari khusus untuk memebeli pakaian baru untuk anak-anak.
Setelah salat Idul Adha berjamaah, setiap keluarga mengadakan penyembelian secara individual di rumah masing-masing.
Sebelum penyembelian, warga Maroko menikmati sarapan dengan munu traditional setempat.
Menu-menu tersebut diantaranya herbel, olahan gandum, susu dan soaup.
Selain herbel masyarakat setempat juga memakan msemen, harcha, beghrir dan krachel.
Sementara untuk memasak daging hasil penyembeliahan terbagi menjadi beberapa hari.
Hari pertama biasanya yang diolah adalah organ dalam mulai dari hati dan jantung.
Untuk hari berikutnya, baru mereka mengolah daging kurban menjadi santapan lezat.
Ada yang memasak mechoui, steamed lamb and Mrouzia.
Sementara untuk bagian lain dari domba, dari bagian kepala, ekor, usus, perut, kaki bahkan otak dan testis akan dimasak dengan menu khusus agar tidak terbuang sia-sia.
Penasaran seperti apa kegiatan kurban di Maroko, yuk intip galeri berikut.

Christine Benlafquih
Brochettes terbuat dari kaki domba