TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini netizen dibuat heboh dengan kabar kenaikan harga rokok.
Memang sudah bukan rahasia lagi kalau rokok menjadi hal yang sangat di perhatikan di Indonesia.
Meskipun industri rokok begitu besar di Indonesia, namun jika tidak ditekan, akan lebih banyak lagi anak dibawah umur yang kecanduan rokok.
Lepas dari hal tersebut, ternyata ada fakta menarik di Indonesia.
Sebuah desa di Indonesia rupanya menjadi desa yang hidup tanpa rokok pertama di dunia.
Desa ini bernama Desa Bone-Bone.
Letak desa ini berada si Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Desa ini berada di ketinggian mencapai 1500 mpdl di kaki Gunung Latimojong.
Ternyata e ternyata, Desa Bone-Bone merupakan desa pertama yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok atau KTR.
Bertandang ke desa ini, kamu akan menemui sebuah baliho dengan tulisan yang jelas menghimbau untuk tidak merokok.
Nah, buat kalian yang ingin jalan-jalan di sana jangan harap bisa meroko ya.
Karena larangan ini juga berlaku untuk pengunjung yang singgah ke sana.
Tahu kah kamu guys, bila kamu melanggar aturan tersebut maka kamu harus membersihkan lingkungan desa, rumah ibadah, dan lokasi lainnya lho.
Jika kamu tak bisa jauh dari tembakaumu, lebih baik persiapkan diri ya sebelum kemari.
Larangn ini dibuat bukan tanpa maksud lho guys.
Ternyata hal ini diberlakukan tak hanya untuk menjaga kesehatan, namun juga karena faktor ekonomi yang sulit di sana.
Banyak putus sekolah di desa ini karena mahalnya biaya pendidikan, namun sanyangnya mereka malah memilih menjajakan uangnya untuk membeli sebatang rokok ketimbang menabungnya untuk sekolah.
Atas dasar hal itu lah, pemerintah setempat memberlakukan kebijakan tersebut.
Tahun 2000, pemerintah daerah menerapkan larangan tidak menjual rokok di Bone-Bone.
Selanjutnya, pada tahun 2003 dilanjutkan dengan larangan merokok di tempat umum.
Sedangkan untuk larangan menjual dan merokok bagi masyarakat dan pendatang ditetepakan sejak tahun 2006.
Selain memberi sanksi berupa kerja sosial, mereka yang masih merokok juga dipaksa menyampaikan permintaan maaf di depan publik melalui pengeras suara.
Nampaknya hukuman tersebut bisa menimbulkan efek jera dan malu bagi warga yang ketahuan melanggar.
Nah, pemberitaan tentang Desa Bone-Bone ini ternyata juga sempat masuk dalam pemberitaan dunia internasional.
Desa Bone-Bone diulas oleh media dari Perancis, France24.
Menurut ahli kesehatan yang dilansir dari France24, sedikitnya ada 200 ribu orang meninggal akibat merokok di Indonesia.
Perokok di negeri ini bahkan dikatakan nomor lima tertinggi di dunia, menurut World Health Organisations Global Adult Tobacco Survey.