lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Wahyu Vitaarum
TRIBUNTRAVEL.COM - Bali memang pulau epic yang menyuguhkan berbagai destinasi wisata yang kece badai guys.
Monoton banget nggak sih udah jauh-jauh berkunjung ke Pulau Dewata kalau cuma jalan-jalan ke pantainya aja.
Weits, selain itu maybe kamu harus meneropong jauh untuk mengeksplore Bali lebih dalam lewat wisata budaya kayaknya ide kece nih ya.
Oke, yuk kita main ke Desa Penglipuran di kelurahan Kubu, kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
Butuh waktu sekitar 30 menit dari Kabupaten Bangli, sejalur dengan arah menuju wisata Kintamani guys.
Desa Penglipuran berada diketinggian 700 meter di atas permukaan air laut, jadi nggak usah takut kulitmu terbakar dan kepanasan ketika kamu sampai di sini yah guys.
Desa Penglipuran sangat populer bagi para wisatawan lokal maupun wisman sekali pun guys.
Tahu nggak sih guys, warga di sana masih menjunjung tinggi dan memegang teguh adat dan budaya Bali, dan juga sangat kental dengan kerukunan dan kebersamaan mereka.
Pertama kali kamu menginjakkan kaki di sini kamu akan disambut oleh berjajar rumah dengan arsitektur bangunan tradisional khas Bali yang seragam dari ujung sampai hilir desa guys.
Yang paling menarik adalah keunikan angkul-angkul alias pintu gerbang khas bali di setiap rumah terletak saling berhadapan satu sama lain dengan papan nama data penghuni rumah.
Papan kayu ini tergantung di setiap pintu gerbang dengan menampilkan nama keluarga, alamat dan anggota keluarga (jumlah laki-laki dan perempuan).
Jadi nggak perlu repot-repot cari pak RT kalau pengen kenalan sama cewek atau cowok cakep di sana.
kura2guide.com
Menyusuri desa dengan berjalan kaki di atas jalanan yang terbuat dari batu alam sambil menikmati keindahan bangunan Bali tempo dulu, duh-duh pengalaman yang nggak terlupakan guys.
Selain indah Desa Penglipuran juga beken banget karena kerapian dan kebersihannya loh traveler.
Jangan harap bisa seenaknya buang sampah sembarangan dan dilarang keras merokok di tempat walaupun termasuk wisata outdoor lho.
Kegiatan menjaga kebersihan ini sudah dilakukan secara turun-temurun hingga sekarang.
Sampah-sampah yang ada di desa ini di kelola secara baik, dan hasil dari sampah organik akan diolah menjadi pupuk, sementara sampah non organik akan dijual.
Karena kebersihan dan kerapian desa ini, pemerintah menganugrahi penghargaan kalpataru, bahkan desa ini merupakan desa terbersih sedunia guys.
Wow keren yah guys?
Masuk ke kawasan Desa Penglipuran ini, nggak diperbolehkan untuk menggunakan mobil ataupun sepeda motor.
Tenang, ada lahan parkir yang cukup luas dan tidak jauh dari kawasan wisata Desa Penglipuran.
Desa yang memilki luas 112 hektar ini 40% nya adalah hutan bambu, spot foto keren yang nggak boleh kamu lewatkan guys.
masbrooo.com
Wajib banget coba minuman khas yang di sebut loloh cemceman, rasanya seperti air tape dan memiliki warna hijau karena bahan dasarnya adalah perasan dari daun cemceman.
Timing yang pas banget untuk berkunjung ke sini adalah pada saat Hari Raya Galungan Umat Hindu, yang diperingati setiap 6 bulan sekali.
Nggak cuma pemandangan desa yang oke, namun pemandangan gadis-gadis desa yang cantik menyunggi banteng berbondong-bondong menuju Pura, wow penasaran?
Cukup merogoh kocek Rp 15 ribu untuk dewasa, Rp 10 ribu untuk anak dan wisatawan mancanegara Rp 30 ribu per orang dewasa, dan anak-anak Rp 25 ribu per orang.
Well, pensaran untuk nongkrong cantik di desa yang sering buat shooting FTV ini?
