lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Satu perlengkapan yang wajib dikenakan saat mendaki gunung adalah sepatu gunung.
Selain sebagai alas kaki, sepatu gunung lebih aman dikenakan sebab dapat melindungi kakimu dari berbagai hal.
Misal tersandung batu, digigit lintah, hingga menghindarkan kaki dari risiko terkilir atau kesleo.
Sayangnya, harga sepatu gunung ada di angka ratus ribuan sehingga tak setiap pendaki, utamanya pemula mampu membeli sepatu.
Ada sih yang murah namun sebanding dengan kualitas yang lekas rusak.
Nah, sandal gunung kerap jadi satu solusi bagi mereka yang tengah menabung membeli sepatu.
Berat sandal yang ringan dan harganya relatif terjangkau jadi alasan.
Sebenarnya, aman nggak sih menggunakan sandal gunung saat pendakian?
Brand Ambassador Eiger, Noerhoda mengatakan, para pendaki mancanegara tidak mengenal istilah sandal gunung.
Hanya orang Indonesia yang mengenal sandal gunung.
Menurutnya, tak ada masalah dengan pemakaian sandal asal dikenakan saat naik gunung.
"Sandal gak bagus buat kaki kalau dipakai naik gunung," ujar Noerhuda dilansir TribunTravel.com dari KompasTravel, Sabtu (3/9/2016).
Senada dengan Noerhuda, pemandu pendakian dari Consina, Virgo Dirgantara menyarankan pendaki tidak menggunakan sandal jenis apa pun.
Sandal tidak melindungi kaki dari risiko luka atau tergores.
"Kalau menurut saya pribadi, tidak pernah menyarankan sandal gunung. Saya mewajibkan pakai sepatu. Nyaman gak nyaman, bagian kaki tertutup. Di bagian ankle, menjaga cedera dan batu," kata Virgo
Menurut Virgo, bentuk sol yang dimiliki oleh sandal tak sesuai untuk digunakan untuk mendaki.
Bentuk sol pada sandal tidak cocok untuk pendakian.
Pemilik Toko Patagonia Outdoor, Fandhi Achmad menambahkan, sandal memang tak melindungi bagian kaki seperti ankle jika terpeleset saat mendaki.
Sandal juga tak melindungi kaki dari benturan.
"Pakai sandal, (kaki) jadi lebih dingin dan peluang hipotermia lebih tinggi karena kaki langsung terpapar dingin," kata Fandhi yang juga akrab disapa Agi.
