Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nasir Nurdin
TRIBUNTRAVEL, ACEH - Wali Kota Aceh'>Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal menyerahkan peralatan adat peusijuek untuk Desa Ceurih, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Aceh'>Banda Aceh, Rabu (31/8/2016).
Peralatan peusijuek yang diserahkan itu meliputi 1 buah tirai, 1 buah sarung tempat kasur, 4 buah sarung bantal, dan 1 set perangkat alat peusijuek (menepung tawari).
Ada pun bantuan peralatan peusijuek tersebut diserahkan oleh Illiza kepada Ketua Tim PKK Desa Ceurih, Herlina Sri Irianti di Meunasah (Surau) Ceurih.
Wali Kota didampingi Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Aceh'>Banda Aceh, Sanusi Husein beserta unsur pengurusnya.
Juga hadir Camat Ulee Kareng, H Aulia Ramli Dahlan beserta sejumlah pejabat dinas/lembaga Kota Aceh'>Banda Aceh.
Selain bantuan peralatan peusijuek, Wali Kota Aceh'>Banda Aceh juga menyerahkan Kitab Riyadhusshalihin untuk Meunasah (Surau) Ceurih yang diterima oleh Imam Desa, Tgk H Bukhari Umar didampingi Kepala Desa Ceurih, Irwan Abadi.
Di hadapan unsur pimpinan, tokoh-tokoh, dan warga Ceurih, Wali Kota Aceh'>Banda Aceh mengimbau untuk terus mengawal, melestarikan dan menjaga nilai-nilai tradisi dan adat istiadat Aceh agar terhindar dari berbagai pengaruh negatif sebagai dampak globalisasi.
Menurut Ketua MAA Kota Aceh'>Banda Aceh, sebanyak 90 desa kota itu mendapat bantuan serupa
Akan tetapi dari jumlah tersebut masih ada 15 desa lagi yang akan dibantu melalui sumber APBK 2017.
"Sejauh ini sudah 75 desa yang menerima bantuan peralatan peusijuek tersebut, insya Allah dalam tahun anggaran 2017 akan kita serahkan untuk 15 desa lagi,” kata Sanusi.

Serambi Indonesia/Nasir Nurdin
Riwayat Peusijuek
Peusijuek atau sering diartikan dengan menepung tawari merupakan sebuah ritual adat yang hidup di Aceh.
Ritual tersebut kerab hadir untuk mengawali atau menyambut suatu hal.
Sebut saja pindah rumah baru, berangkat haji, hingga resepsi pernikahan.
Peusijuek merupakan sebuah budaya yang mengakar dari nilai-nilai agama.
Pada dasarnya ritual tersebut berisi doa dan puji-pujian kepada Tuhan.
Warga Aceh yang kebanyakan muslim memandang belum afdal menggelar sebuah hajatan tanpa ritual peusijuek ini.
