Laporan Wartawan Tribun Lampung, Ana Puspita
TRIBUNTRAVEL, LAMPUNG - Cuaca pada Hari Minggu sore di Bandar Lampung kemarin lumayan panas (28/8/2016).
Ditambah lagi dengan kondisi lalu lintas yang amat ramai oleh kendaraan baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang lalu lalang di jalan raya.
Di beberapa titik seperti Jalan Teuku Umar dan Jl. Raden Intan bahkan nampak padat sedikit macet dan kendaraan hanya bisa melaju perlahan.
Meski begitu, hal tersebut tidak mengurangi antusias masyarakat untuk menuju kawasan Tugu Adipura yang berada di pusat kota.
Kedatangan warga sekitar ke tempat tersebut tidak lain adalah untuk menyaksikan gelaran Jelajah Semarak Budaya berupa pawai.
Pawai ini diadakan sebagai puncak rangkaian acara Lampung Krakatau Festival 2016 tahun ini.
Pawai tersebut nampak meriah dan juga menarik perhatian dengan para penampil dari masing-masing kabupaten/kota se-provinsi Lampung yang menunjukkan kreasi cantik mereka.
Mulai dari baju adat lengkap yang dipakai oleh utusan Kabupaten Pesisir Barat yang berjuluk Bumi Para Saibatin.
Busana modern lengkap dengan topeng dari peserta karnaval Kota Bandar Lampung hingga penampil mengenakan busana dari kain tapis juga dedaunan yang unik dari Kabupaten Pringsewu.
Arak-arakan peserta karnaval semakin bersemangat dan juga kian riang dengan ditabuhnya alat musik tradisional seperti cetik dan juga rebana yang dimainkan oleh beberapa peserta lainnya.
Sebagian memeragakan tarian-tarian daerah disertai dengan atraksi yang kian membuat pengunjung senang dan kagum dibuatnya.
Berjajar rapi menyusul peserta dengan kostum warna warni serta variatif.

Tribun Lampung/Ana Puspita
Sejumlah mobil hias yang sudah dimodifikasi untuk merepresentasikan potensi dan memamerkan kekayaan yang menjadi unggulan dari wilayah kabupaten/kota masing-masing.
Contohnya adalah sebuah mobil dengan ayam raksasa di atasnya yang dikreasikan kabupaten Pringsewu sebagai sentra ayam buras.
Juga sebuah ikan nemo khas berwarna oranye lengkap dengan dua orang penyelam sebagai simbol dari Kabupaten Pesawaran dengan keindahan alam bawah lautnya yang memukau.
Tahun ini, pawai budaya dalam rangkaian Lampung Festival Krakatau 2016 dipusatkan di Tugu Adipura.
Orang sering menyebutnya bundaran gajah yang selama ini memang sering digunakan untuk acara-acara besar.
Hal ini, menurut Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo tidak lain adalah agar masyarakat bisa menikmati dan melihat secara langsung proses acara tersebut secara luas.
"Tahun ini mengapa diadakan di Tugu Adipura, tujuannya itu agar masyarakar luas bisa menyaksikan pawai budaya ini secara langsung. Ini adalah Festival Krakatau yang ke 26," ujarnya saat pembukaan Jelajah Semarak Budaya.
Kedepan, Lampung Krakatau Festival akan semakin disempurnakan sehingga kegiatan yang digelar sebagai agenda tahunan ini dapat semakin baik dan menarik banyak wisatawan baik wisatawan domestik ataupun mancanegara untuk datang ke Lampung.
