Laporan Wartawan Surya, Faiq Nuraini
TRIBUNTRAVEL.COM - Jalan-jalan dari Jakarta ke Surabaya kini semakin mudah bak memejamkan mata.
PT Kereta Api Indonesia atau KAI mengujicobakan kereta api baru yang belum diberi nama, Minggu (28/8/2016).
KA dengan jendela full kaca itu bertolak dari Stasiun Gubeng Surabaya pukul 14.35 WIB.
Kereta kelas ekonomi itu tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta pukul 05.15 WIB atau sekitar 14 jam.
Banyak keistimewaan yang disematkan pada kereta buatan PT INKA Madiun ini.
Pertama, harga yang dipatok.
Untuk sekali perjalanan, penumpang harus merogoh Rp 250 ribu.
Tarif ini jauh lebih murah ketimbang KA KA jurusan sama, kelas eksekutif yaitu Rp 450 ribu.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko bilang, tarif Rp 250 ribu dinilai sudah tepat.
Selama ini, sudah ada KA Jaya Baya dengan tarif yang sama.
"Tarif ini berbeda jauh dengan KA eksekutif. Kalau weekend, KA eksekutif paling murah Rp 450 ribu. KA ini semua tujuan Stasiun Gambir," kata dia.
Tidak hanya harganya yang murah, penampilan di dalam kereta dan luar juga lebih bagus.

Surya/Faiq Nuraini
Semua interior di dalamnya juga nyaman.
Tempat duduk sangat empuk dengan setiap deret kursi terdapat colokan listrik.
Kereta ini membawa delapan gerbong penumpang, satu gerbong restorasi, dan satu gerbong bagasi.
Meski kelas ekonomi, namun semua bagasi penumpang di dalam tertutup seperti layaknya eksekutif, bukan bergaris besi.
Selain itu, tempat duduk agar longgar.
Biasanya kelas ekonomi ditempati 106 penumpang.
Nah, di KA baru itu diduduki 80 penumpang.
"Tak lagi adu lutut. Jadi lebih longgar dan nyaman. Ini sifatnya masih uji coba. Kami pesan lima dan baru dipakai satu rangkaian KA ini," kata Manajer Angkutan PT KAI Daop 8 Surabaya, Fransepta Riko.
Selain memberikan pilihan kepada masyarakat, dioperasikannya KA baru ini juga untuk bertahap meremajakan KA.
Sebagaimana aturannya, setiap minimal 30 tahun KA harus diremajakan.
Selain memesan lima KA ekonomi, PT KAI juga memesan lima KA eksekutif baru.
Bagaimana nasib KA ekonomi lama, Riko menegaskan, KA baru tak memengaruhi KA ekonomi lama.
Sebab sifatnya bukan menggantikan.
Meski diakui, KA lama-lama tersebut akan diremajakan.
Antusiasme masyarakat untuk menjajal moda ini juga cukup besar.
Zahroh, misalnya.
Penumpang yang hendak ke Jakarta itu langsung tergoda saat PT KAI menawarkan layanan baru KA ekonomi bertarif sama dengan KA ekonomi Jaya Baya ini.
Dia mengakui nyamannya berada di KA ekonomi serasa eksekutif itu.
"Tempat duduknya sangat empuk dan tak lagi berhadapan. Tidak tegak lurus. Ada TV-nya juga. Nyaman. Tapi harus mau bersabar karena di setiap stasiun akan berhenti," kata dia.

Surya/Faiq Nuraini
Menurutnya, kelemahan kereta tersebut hanya satu.
"Tiba di Jakarta lebih lama dibanding naik eksekutif. Kalau naik eksekutif 11 jam, ini sekitar 14 jam," kata Zahroh.
Bukan tanpa alasan sebab kereta ekonomi baru itu akan berhenti di setiap stasiun.
Terlepas dari waktu tempuh, namun sensasi menikmati KA ini lumayan.
Seperti menikmati kereta api kelas eksekutif namun dengan harga ekonomi kan?

