Breaking News:

Belanja Furnitur - 6 Cara Membedakan Antik dan Repro, Perhatikan Urat-uratnya

Banyak orang asing berburu furnitur antik sampai ke pelosok Indonesia sembari berwisata ke negeri ini.

Editor: Vovo Susatio
wallpaperhi.com
Furnitur kayu menambah kesan mewah pada ruangan. Jika ingin membeli furnitur antik, perhatikan tanda-tandanya agar tak keliru membeli barang repro 

TRIBUNTRAVEL.COM – Cukup lama furnitur antik menjadi populer, terlebih di luar negeri.

Banyak orang asing berburu furnitur antik sampai ke pelosok Indonesia sembari berwisata ke negeri ini.

Demikian juga para kolektor mebel antik Indonesia yang gemar mencari informasi dan juga traveling ke sudut-sudut daerah untuk berburu barang kegemarannya.

Yogyakarta, Jepara, Jakarta, Bali dan berbagai wilayah di seantero Indonesia sebetulnya menyimpan harta terpendam berupa mebel antik bernilai tinggi.

Harga pasaran mebel antik ini bisa mencapai ratusan juta rupiah, tergantung usia dan nilai sejarahnya.

Tak heran banyak orang tergiur pada keuntungan bisnis ini.

Furnitur antik repro mulai marak sejak tahun 1980-an.

Ketika itu muncul pedagang barang-barang – kursi, meja, lemari – antik hasil ulang atau tiruan.

Mereka membuat reproduksi dari furnitur antik yang sesungguhnya.

Sekarang, cukup banyak furnitur repro beredar di pasar.

2 dari 4 halaman

Sepintas tampilan fisiknya mirip yang asli.

Lalu, bagaimana membedakan antara yang antik dan repro?

Untuk mengetahui ciri-ciri barang antik dan repro, sebaiknya kita tahu ciri-ciri furnitur antik.

Berikut ciri-ciri dasar furnitur antik seperti dikutip TribunTravel.com dari Ideaonline.co.id :

1. Usia

Barang antik berusia lebih dari 100 tahun.

Jadi diproduksi sekitar tahun 1900-an awal.

2. Warna 

Karena berusia lanjut, bahan dasar dan material furnitur biasanya tampak termakan usia.

Dari kayu yang berwarna semakin gelap sampai terdapat goresan atau cacat di sana-sini.

3 dari 4 halaman

3. Kayu keras

Furnitur antik cenderung memakai bahan dasar yang keras, semisal jati.

Kayu keras memiliki sifat, antara lain, semakin tua semakin keras dan urat-uratnya semakin menonjol.

4.Ciri urat kayu

Tonjolan urat-urat kayu bahan baku funitur antik bisa dilihat dengan mata telanjang atau dengan cara merabanya.

5. Tanpa sambungan

Furnitur antik biasanya dibuat dari kayu utuh.

Papan atau kayu struktur biasanya tanpa sambungan.

6. Karat pada besi

Engsel dan kunci pintu pada furnitur antik biasanya terbuat dari besi.

4 dari 4 halaman

Karat dan korosi menjadi penanda bahwa furnitur itu benar-benar antik. (ideaonline.com/Vina Idea)

Selanjutnya
Tags:
YogyakartaBaliJeparaIdeaonline.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved