Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Kekayaan kriya nusantara merupakan satu dari potensi yang tak pernah habis untuk dieksplor.
Tema etnik menempati posisi tersendiri dan banyak dilirik.
Tak heran, kekhasan yang melekat padanya menjadi daya pikat yang sulit ditolak.
Menyadari hal itu, Aceh'>Asosiasi Fashion Aceh (AFA) merilis busana muslim dengan sentuhan etnik.
Enam perancang busana dari Aceh dengan brand Vinnel Gallery, House of Lisda, Kokom, Ipah My House, The Nola, dan Dnonk Hijab ikut ambil bagian dalam pagelaran Atjeh Wedding Expo 2016.

Nurul Hayati/AFA
Selain AFA, perhelatan ini juga diramaikan oleh para pelaku industri fashion lainnya.
Pagelaran yang dihelat di Hermes Palace Hotel Banda Aceh ini berlangsung 26-28 Agustus 2016.
Tema etnik Gayo dengan permainan warna mencolok yaitu merah, kuning, hijau di atas warna dasar hitam wara-wiri di atas runway.
Gaun-gaun yang dipamerkan mengeluarkan aura glamor nan elegan.

Nurul Hayati/AFA
Adalagi bridal modifikasi etnik modern dengan warna-warna yang lebih soft tanpa menanggalkan kekhasan pakaian adat Aceh.
Membuat tampilan etnik terlihat modern dan jauh dari kesan kuno.
Booth para perancang busana tersebut ikut mejeng di ballroom Hermes Palace Hotel.

Nurul Hayati/AFA
Memamerkan koleksinya untuk pecinta busana etnik modern.
Nah, bagi yang sedang mencari ide untuk gown wedding atau celebration, karya desainer Aceh di atas mungkin bisa menjadi inspirasimu guys.


