TRIBUNTRAVEL.COM - Segitiga Bermuda menyimpan banyak mitos dan misteri yang tak kunjung habis.
Lokasi ini agaknya menjadi momok bagi seluruh pilot dan nahkoda kapal.
Tak habis di situ, masyarakat umum pun selalu mempertanyakan, mengapa kapal dan pesawat bisa hilang jika mendekati Segitiga Bermuda.
Jawabannya pun selalu muncul beragam, tak jarang selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Dilangsir dari Daily Express, ada pula yang menyebutkan kalau pesawat dan kapal menghilang karena masuk dalam dimensi lain.
Nah, menjawab semua itu sejumlah ilmuan berhasil menelusuri dan menemukan sebuah rahasia dibalik Segitiga Bermuda.
Para peneliti menemukan penjelasan logis terkait misteri hilangnya pesawat dan kapal di daerah terlarang tersebut.
Meraka menemukan sebuah kawah yang sangat besar di bawah laut di perairan tersebut.
Diyakini, kawah itu menjadi penjelasan yang paling masuk akal mengenai penyebab hilangnya kapal dan pesawat di wilayah tersebut.
Kawah raksasa di bawah Segitiga Bermuda memiliki lebar setengah mil (804,672 meter) dan dalam 150 kaki (45,75 meter).
Para peneliti meyakini bila kawah itu disebabkan karena eksploitasi metana di lepas pantai Norwegia yang kaya gas alam.
Para ilmuwan mengatakan, metana itu kemungkinan bocor di bawah laut.
Lalu menciptakan rongga dan akhirnya meledak.
Para peneliti memperkirakan bahwa kawah yang tercipta karena ledakan gas tidak hanya satu.
Alhasil, hal ini bisa membuat kapal gagal melintas saat berada di ledakan mencapai puncaknya.
"Kawasan kawah itu kemungkinan mewakili salah satu hotspot terbesar untuk mengeluarkan metana di laut dangkal Arktik," kata peneliti dari Universitas Arktik di Norwegia seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (14/3/2016).
Kawah itu menimbulkan risiko hilangnya kapal dan pesawat yang melintasi di atas Laut Barent di wilayah yang disebut Segitiga Bermuda tersebut.
Daerah misterius ini membentang dari Samudra Atlantik Utara di Inggris ke Pantai Florida hingga Puerto Rico.
Sebelum penemuan ini, seorang ilmuwan Rusia yang juga Wakil Kepala Institut Trofimuk, Igor Yeltsov mengatakan, Segitiga Bermuda merupakan konsekuensi dari reaksi gas hidrat.
Gas hidrat mulai aktif terurai dengan es matana kemudian berubah menjadi gas.
Ini terjadi seperti reaksi nuklir yang menghasilkan gas dengan jumlah besar.
"Itu membuat laut panas dan kapal tenggelam di perairan yang bercampur dengan proporsi besar gas," kata Igor.