Laporan Travel Writer, Baskara Novasa
TRIBUNTRAVEL.COM - Mendaki gunung belakangan ini jadi favorit banyak kalangan.
Terlebih lagi ketika HUT ke-71 RI kemarin, banyak kelompok pendaki yang berdondong-bondong merayakannya di puncak gunung.
Hal ini pula juga yang dilakukan oleh travel witer TribunTravel.com.
Baskara Novasa seorang travel writer, membagikan pengalamannya ketika melakukan perjalanan ke puncak Gunung Raung.
Berikut laporannya.
Saya memulai perjalanan dari Kota Malang menuju Stasiun Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi menggunakan kereta apai Tawang Alun.
Kalian hanya perlu menyiapkan Rp 65.000 sekali jalan jika naik kereta ini.
Kereta mulai berangkat dari Stasiun Kota Malang pukul 15.45 WIB.
Sampai di stasiun Banyuwangi saya dan rombongan langsung menuju Gunung Ruang via Kalibaru.
Yang harus kita siapkan sebelum mulai mendaki adalan perizinan.
Izin ini akan sangat berguna apabila sewaktu-waktu terjadi hal yang tak diinginkan.
Pertama kalian harus izin ke Kecamata, kepolisian setempat, dan pihak perhutani.
Izin tersebut berupa surat tertulis yang memberitahukan kalau kami akan melakukan pendakian, dengan menyertakan jumlah anggota, kartu identitas, dan waktu pelaksanaan.
Usai mengurus seluruh perizinan, kita melanjutkan perjalanan dengan mengendarai ojek menuju rumah Bapak Suto di dusun Wonorejo Rt 01/RW 01 Desa Kalibaru Wetan, Banyuwangi.
Kalian cukup siapkan uang Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu untuk tarif ojeknya.
Setelah sampai di sana, saya dan rombongan menuju jalur Kalibaru.
Mendaki Gunung Raung via Kalibaru merupakan jalur pendakian terekstrim di Pulau Jawa.
Dimana diperlukan waktu pendakian normal selama 6 hari yang tentunya persiapan fisik dan mental yang bagus serta peralatan khusus dan teknik pemanjatan untuk menggapai puncak sejatinya perlu diperhatikan.
Berikut ini infor jalur pendakian dan pos yang kali lewati untuki mencapai Puncaknya.
1. Basecamp rumah Pak Suto ke pos1
Dari rumah Pak Suto, kami harus berjalan sejauh 5.600 meter melewati perkebunan penduduk yang mayoritas adalah perkebunan kopi.
Sekitar 2,5 jam kemudian barulah tiba di pos 1.
Di sebelah kiri Pos 1 ada jalur menuju sungai yang merupakan sumber air terakhir di jalur pendakian ini.
Di sini diharapakan setiap pendaki untuk mengisi perbekalan air sebelum melanjutukan pendakian.
Minimal setiap pendaki harus membawa 6 liter air ya.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan cerita selanjutnya silahkan klik di sini.
Atau bisa juka kamu kepoin akun Instagram @baskara_nh.