Laporan Wartawan TribunTravel.com, Arif Setyabudi
TRIBUNTRAVEL.COM - Pulau Bali tenar dengan wisata pantainya yang super indah dan keren.
Bahkan suasana sunset di Jimbaran, Bali jadi satu sunset terbaik se-Asia.
Nggak cuma punya pantai, Bali juga memiliki desa-desa adat yang wajib kamu singgahi.
Satu di antaranya Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.
Desa Adat Penglipuran bisa jadi pilihan utama untuk mengetahui adat-istiadat di Bali.
Rupanya, Desa Penglipuran sudah jadi desa wisata oleh Pemerintah Bali sejak tahun 1995.
Penglipuran diambil dari kata pengeling pura yang berarti makan tempat suci untuk mengenang para leluhur.
Desa ini juga dianugerahi Kalpataru, yaitu penghargaan untuk perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.
Dilansir TribunTravel.com dari laman pegi-pegi.com, Desa Penglipuran juga dinobatkan sebagai desa terbaik di dunia.
Ada tiga desa yang dinobatkan sebagai terbaik dunia selain Penglipuran, yaitu Desa Giethoorn, Belanda dan Desa Mawlynnong, India.
Wah, membanggakan ya guys.
Kamu bisa mengunjungi Desa Penglipuran kapan saja.
Nah, waktu terbaik saat menjelang Hari Raya Galungan.
Perlu kamu tahu, Desa Penglipuran juga terkenal dengan kebersihannya.
Saking bersihnya, kamu nggak akan lelah saat berjalan-jalan di desa ini.
Yakin deh, kamu akan terpesona dengan desa ini.
Gaya arsitektur khas Bali, jalanan terbuat batu alam, dan ditumbuhi bunga warna-warni menghiasi setiap sudut Desa Penglipuran.
Oh ya, jalan-jalan di Desa Penglipuran tak boleh membawa kendaraan.
Namun, jangan khawatir, kamu bisa memarkirkan kendaraan di pelataran Panglipuran yang luas.
Parkir kendaraan dikenakan tarif Rp 5 ribu.
Tarif masuknya pun murah, guys.
Wisatawan lokal dikenakan biaya Rp 7.500, sedangkan wisatawan asing hanya perlu membayar Rp 10 ribu.
Nah, tunggu apalagi, ayo traveling ke desa terbaik dunia, Desa Panglipuran.