lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, wahyu Vitaarum.
TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang memang punya destinasi wisata yang amat beragam.
Wisata kulinernya juga menyuguhkan berbagai makanan yang aneh-aneh dan unik.
Saking anehnya kadang nggak bisa dicerna oleh akal sehat manusia.
(Baca juga: Kuliner Jepang Unik - Wow, Makanan Ini Bentuknya Mirip Organ Vital)
Masyarakatnya yang kreatif banget mampu mengolah semua sumber daya yang ada dengan kecanggihan teknologi baru.
Keren banget ya, guys.
Nah, kalau datang ke negara ini nggak mungkin banget kalo nggak ngrasain makanannya dong ya guys.
Dari sekian banyaknya restoran aneh-aneh di sini, kamu harus memacu adrenalinmu untuk makan di restoran satu ini.
(Baca juga: Pulau Hashima Jepang - Ini Kota Hantu Tengah Laut yang Kini Jadi Destinasi Wisata)
Yuk, makan di The Cannibalistic Sushi guys.
Restoran unik satu ini bertengger di 3-9 Wakamatsucho, Yokosuka 238-0007, Prefektur Kanagawa, Jepang.
Tempat makan ini mengusung tema kanibal.
Hiii kamu pasti udah mundur duluankan kalo dengar namanya?
Badan kamu akan meriang setelah memesan makanan di sini.
Soalnya kamu akan disuguhi 'mayat wanita' muda berumur sekitar 20 tahunan di atas meja operasi.
Warna tubuh yang pusat pasi dan tergeletak kaku tak bernafas akan membuat kamu merinding.
Hii serem yah?
(Baca juga: Penginapan Murah Jepang - Kemasi Ransel, Kita ke Tokyo, Masih Ada Dormitory Rp 200 Ribuan !)
Tenang ini ini semua cuma adonan makan yang dibentuk sedemikian rupa mirip dengan tubuh manusia.
Restoran ini yang menyajikan sushi dan sahisimi di dalam adonan berbentuk tubuh mayat wanita.
Bila ingin menikmati sajian sushi dan sashimi lezatnya kamu harus mengiris dan membedah bagian kulitnya dengan pisau bedah,
Kemudian pelanggan menggali dan mengambil "organ" dalamnya dengan tangan berlumuran darah yang terbuat dari saus.
Berani coba?
Nikahkah Mayat
Travelers, tahukah kamu kalau China punya tradisi aneh yaitu menikahkan mayat?
Tradisi ini ternyata masih berlaku di suku pedalaman China.
Mereka menikahkan pria lajang dan wanita lajang yang sudah meninggal.
Tradisi ini sempat dilarang setelah terbentuknya Republik Rakyat China pada 1949.
Namun, pencurian mayat kembali terjadi di wilayah Shanxi.
Dan diduga mayat tersebut dicuri untuk dinikahkan.
Setelah insiden hilangnya jasat di wilayah Shanxi, tradisi mengawinkan mayat kembali dilakukan oleh warga China.
Bagi masyarakat China, anak yang tidak menemukan jodoh sampai ajal, akan menjadi hal memalukan bagi keluarga.
Mereka percaya bahwa orang yang telah mati membutuhkan seorang istri untuk masuk ke surga, agar arwah mereka tidak kesepian di alam baka.
Untuk mengadakan pernikahan mayat dengan mayat ini pun tidak murah.
Semua tergantung pada kondisi mayat.
Kalau sudah membusuk, biasanya akan diberi harga murah, mulai 20 jutaan.
Bahkan, ada yang menjadikan tradisi pernikahan mayat ini sebagai bisnis.
Ada jasa mak comblang yang sengaja mencuri mayat orang tidak dikenal kemudian menjualnya.
Dilansir dari anorak.co.uk, tahun 2006 lalu seorang pria bernama Song telah membunuh 6 wanita untuk dijual untuk dijadikan pengantin mayat.
Dalam pengakuannya pada polisi ia mengatakan, lebih mudah membunuh daripada mencari mayat di kuburan.
