Breaking News:

HUT ke 71 RI

HUT ke 71 RI - Gagal Rayakan Kemerdekaan di Puncak, Pendaki Gunung Slamet Kesurupan

Ribuan pendaki merayakan HUT ke-71 Republik Indonesia di sejumlah gunung di Jawa Tengah. Namun tidak sedikit dari mereka yang gagal sampai di puncak.

tribunjateng/rival almanaf/ist
Sejumlah pendaki Gunung Slamet terpantau di Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jateng. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno dan Rival Almanaf

TRIBUNTRVEL, SEMARANG - Ribuan pendaki merayakan HUT ke-71 Republik Indonesia di sejumlah gunung di Jawa Tengah.

Namun, tidak sedikit insiden menimpa pendaki hingga beberapa di antaranya tak berhasil mencapai puncak.

Satu di antara kejadian kurang mengenakkan tersebut adalah yang dialami dua pendaki Gunung Merapi, Riki (40) dan Dianaji (19).

Bapak dan anak perempuannya ini dilaporkan tersesat, Rabu (17/8/2016) pukul 01.00 WIB dini hari saat menuju puncak gunung berketinggian 2.930 mdpl.

Tim SAR Barameru mendapat laporan pukul 09.00 WIB segera memandu dan melakukan penjemputan.

Untungnya kedua pendaki yang merupakan warga Gamping, Bayat, Kabupaten Klaten, itu pun berhasil dievakuasi ke Pos Selo, Boyolali pukul 12.20 WIB tanpa cedera.

Humas Badan SAR Nasional atau lebih sering disebut Basarnas Pos Solo yang disiagakan di Pos Pendakian Gunung Lawu, Andi Yustika, menambahkan, insiden tersebut juga terjadi di Pos Pendakian Cemorokandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

"Dari Pos Cemorokandang, tercatat ada 600-an pendaki yang naik ke Hargo Dumilah (Puncak Lawu). Dari jumlah tersebut, satu di antaranya terpaksa dijemput dan ditandu karena mengalami kecapekan dan vertigo," ungkap Andi.

Menurut Andi, identintas pendaki tersebut bernama Sri Lestari (35), warga Tanjung Anom, Kabupaten Sukoharjo.

2 dari 4 halaman

"Kami dapat informasi pukul 11.45 WIB saat pendaki hendak turun. Lalu, tim rescue bergerak pukul 11.50 WIB dan menemukan pendaki pukul 12.15 WIB untuk dibawa turun menggunakan tandu. Tiba di Pos Cemorokandang pukul 12.35 WIB," papar Andi.

Sementara, sedikitnya 1.550 pendaki dari berbagai kota merayakan HUT ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di puncak Gunung Slamet lewat Pos Pendakian Brambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

"Sempat ada kabar satu pendaki terjatuh. Setelah tim SAR mengecek setiap pimpinan rombongan, hasilnya nihil. Tapi, ada satu pendaki yang dilaporkan kesurupan di pos II dan tim SAR langsung mengevakuasi," terang Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno, melalui rilis yang diterima Tribun Jateng, Rabu (17/8/2016).

Prayitno mengatakan, pendaki tersebut dilaporkan atas nama MaulanaLaporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno dan Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ribuan pendaki merayakan HUT ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di sejumlah gunung di Jawa Tengah. Namun, sejumlah insiden menimpa pendaki hingga beberapa di antaranya tak berhasil mencapai puncak.

Seperti yang dialami dua pendaki Gunung Merapi, Riki (40) dan Dianaji (19). Bapak dan anak perempuannya ini dilaporkan tersesat, Rabu (17/8/2016) pukul 01.00 WIB saat menuju puncak gunung berketinggian 2.930 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

Tim SAR Barameru yang mendapat laporan pukul 09.00 WIB segera memandu dan melakukan penjemputan. Kedua pendaki yang merupakan warga Gamping, Bayat, Kabupaten Klaten, itu pun berhasil dievakuasi ke Pos Selo, Boyolali pukul 12.20 WIB tanpa cedera.

Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Solo yang disiagakan di Pos Pendakian Gunung Lawu, Andi Yustika, menambahkan, insiden juga terjadi di Pos Pendakian Cemorokandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

"Dari Pos Cemorokandang, tercatat ada 600-an pendaki yang naik ke Hargo Dumilah (Puncak Lawu). Dari jumlah tersebut, satu di antaranya terpaksa dijemput dan ditandu karena mengalami kecapekan dan vertigo," ungkap Andi.

Menurut Andi, identintas pendaki tersebut adalah Sri Lestari (35), warga Tanjung Anom, Kabupaten Sukoharjo.

3 dari 4 halaman

"Kami dapat informasi pukul 11.45 WIB saat pendaki hendak turun. Lalu, tim rescue bergerak pukul 11.50 WIB dan menemukan pendaki pukul 12.15 WIB untuk dibawa turun menggunakan tandu. Tiba di Pos Cemorokandang pukul 12.35 WIB," papar Andi.

Sementara, sedikitnya 1.550 pendaki dari berbagai kota merayakan HUT ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di puncak Gunung Slamet lewat Pos Pendakian Brambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

"Sempat ada kabar satu pendaki terjatuh. Setelah tim SAR mengecek setiap pimpinan rombongan, hasilnya nihil. Tapi, ada satu pendaki yang dilaporkan kesurupan di pos II dan tim SAR langsung mengevakuasi," terang Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno, melalui rilis yang diterima Tribun Jateng, Rabu (17/8/2016).

Prayitno mengatakan, pendaki tersebut dilaporkan atas nama Maulana (18), pendaki asal Jakarta.

Mengantisipasi lonjakan pendaki yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI di gunung yang memiliki ketinggian 3.48 mdpl itu, Pemkab Purbalingga memang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten setempat untuk menyediakan petugas medis di Pos Brambangan.

Petugas di Pos Brambangan, Slamet Ardiansah, mengatakan, sebelum para pendaki menuju puncak, pihaknya memberikan arahan, khususnya kepada pendaki pemula.

"Arahan terutama soal jalur pendakian. Mereka diminta mengikuti rambu arah yang telah dibuat tim SAR bersama relawan. Kami juga ingatkan agar mereka tak memetik bunga Edelwais dan membawa pulang sampah," ujarnya.

Agus (20), seorang pendaki asal Bekasi, mengatakan, dia dan sembilan temannya memilih jalur Brambangan lantaran dinilai paling aman menuju Puncak Slamet, dibanding jalur lain.

"Penunjuk arah lumayan lengkap sehingga keinginan merasakan sensasi berbeda saat merayakan HUT Kemerdekaan RI kami dapatkan. Mendaki puncak gunung membangun semangat patriotisme kami dan membuat kami bisa merasakan indahnya ciptaan Tuhan," ujarnya, asal Jakarta.

Mengantisipasi lonjakan pendaki yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan RI di gunung yang memiliki ketinggian 3.428 mdpl, Pemkab Purbalingga bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten setempat menyediakan petugas medis di Pos Brambangan.

4 dari 4 halaman

Petugas di Pos Brambangan, Slamet Ardiansah, mengatakan, sebelum para pendaki menuju puncak, pihaknya memberikan arahan, khususnya kepada pendaki pemula.

"Arahan terutama soal jalur pendakian. Mereka diminta mengikuti rambu arah yang telah dibuat tim SAR bersama relawan. Kami juga ingatkan agar mereka tak memetik bunga Edelwais dan membawa pulang sampah," ujarnya.

Agus, seorang pendaki asal Bekasi, mengatakan, dia dan sembilan temannya memilih jalur Brambangan karena dinilai paling aman menuju Puncak Slamet, dibanding jalur lain.

"Penunjuk arah lumayan lengkap sehingga keinginan merasakan sensasi berbeda saat merayakan HUT Kemerdekaan RI kami dapatkan. Mendaki puncak gunung membangun semangat patriotisme kami dan membuat kami bisa merasakan indahnya ciptaan Tuhan," ujarnya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Gunung SlametGunung LawuGunung MerapiJawa TengahSoloKaranganyarMagetan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved