Breaking News:

Kampung Kurcaci Purbalingga - Wisata di Rumah Hobit Wajib Gunakan Bahasa Jawa Krama

Tak jauh berbeda dengan di Bandung, di desa ini kamu tak hanya dapat menikmati keindahan alam tetapi juga bisa berkunjung ke Kampung Kurcaci.

Dinbudparpora Purbalingga
Pengunjung foto di depan Rumah Kurcaci. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNTRAVEL, PURBALINGGA – Jika kamu melintas atau berkunjung ke Purbalingga, Jawa Tengah, sempatkan datang ke Desa Wisata Serang di Kecamatan Karangreja guys.

Tak jauh berbeda dengan di Bandung, di desa ini kamu tak hanya dapat menikmati keindahan alam tetapi juga bisa berkunjung ke Kampung Kurcaci.

Berada di kaki Gunung Slamet, tepatnya di ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl), Kampung Kurcaci berudara sejuk.


Foto-foto: Dinbudparpora Purbalingga

Tempat seluas 3,5 hektar ini dikelilingi hutan damar yang berumur puluhan tahun.

Tak seperti namanya, kampung ini tak dihuni penduduk bertubuh mungil layaknya Desa Shire di film fiksi Lord Of The Ring atau The Hobbit.

“Awalnya, kami menyiapkan sekolah alam bagi anak-anak desa. Untuk menarik minat mereka, kami membuat semacam rumah kurcaci. Ternyata, anak-anak sangat tertarik. Bahkan, ada wisatawan yang datang dan mengunggah foto-foto mereka selama di sini ke media sosial. Akhirnya, Kampung Kurcaci ramai dikunjungi wisatawan,” ujar Edi Susanto, pengelola Rumah Kurcaci, dalam rilis yang diterima Tribun Jateng, Jumat (12/8/2016).

Nama Kampung Kurcaci dipilih lantaran filosofi yang ingin dibagikan.
Yakni, manusia sejatinya merupakan makluk kecil dibanding alam.
Hal ini pun bisa dirasakan ketika wisatawan berada di antara pohon damar yang rindang dan menjulang tinggi di kawasan tersebut.
Wisatawan pun akan terlihat kecil layaknya kurcaci yang memiliki keterbatasan.

“Lewat filosofi itu, kami ingin mengajak wisatawan yang datang ke Kampung Kurcaci agar introspeksi dan menyadari untuk saling menghormati, bersyukur, serta berbagi,” imbuhnya.

Kusin, pemandu wisata di Kampung Kurcaci mengatakan, ada beberapa wahana yang bisa dinikmati wisatawan.

2 dari 2 halaman

Di antaranya, air terjun Tarung, Curug Lawang, Rumah Kurcaci, arena bermain tradisional, panggung kurcaci, camping ground, pendakian Gunung Kelir, perpustakaan alam, juga rumah pohon.

Di tempat ini, wisatawan juga wajib menggunakan bahasa Jawa Krama.

Di samping loket masuk terpampang tulisan "Anda memasuki kawasan berbahasa Jawa Krama. Monggo guneman ngagem basa Jawi Krama (Mari berbincang menggunakan bahasa Jawa Krama),".

"Kami ingin menjadikan Kampung Kurcaci juga sebagai tempat belajar Bahasa Jawa Krama yang sudah mulai ditinggalkan anak-anak muda," ucap Sarah, penjaga loket Kampung Kurcaci.

Untuk masuk Kampung Kurcaci, wisatawan cukup membeli tiket seharga Rp 5.000 per orang.

Sementara, biaya parkir sepeda motor dipatok Rp 2.000.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno. mengatakan, Kampung Kurcaci berada di area milik PT Perhutani.

"Pengelola dalam kapasitas sebagai masyarakat anggota LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) tengah menyiapkan kerjasama dengan Perhutani. Kami berharap, Perhutani memberi kemudahan dalam pengelolaan karena prinsipnya, masyarakat tidak merusak tanaman hutan utama berupa pohon damar," kata Prayitno.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Kampung KurcaciPurbalinggaJawa Tengah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved