TRIBUNTRAVEL.COM - Berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara punya jembatan unik yang jadi destinasi wisata.
Ada satu lagi nih guys jembatan keren yang wajib kamu sambangi.
Bukan terbuat dari semen atau bahan kuat lainnnya, penyambung dua wilayah di Sumatera Barat ini terbuat dari akar.
Kawasan wisata Jembatan Akar ini berada di Desa Puluik-puluik, Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

sportourism.id
caption: Pengujung bisa berenang di Sungai Batang Bayang.
Dalam bahasa setempat, Nagari Puluik-puluik berarti desa puluik-puluik.
Daerah ini terbilang cukup jauh dari pusat kota.
Tepatnya berjarak 70 kilometer dari pusat kota Padang.
Perjalanan yang harus kamu tempuh kira-kira selama satu setengah jam dari Bandara Internasional Minangkabau, Kota Padang.
Destinasi unik ini biasanya dikunjungi orang saat mereka berkunjung ke Painan, Pesisir Selatan.
Dari jalan utama tujuan Painan, hanya 30 menit menuju tempat tersebut.
Ketika masih di jalan utama, sesaat setelah memasuki gerbang Pesisir Selatan, kamu bisa belok ke arah kecamatan Bayang Utara.
Sepanjang jalan yang berkelok-kelok tersebut, hamparan sawah yang menguning, menjulangnya bukit barisan dan barisan rumah-rumah penduduk sederhana akan menjadi pemandangan indah.
Sesampainya di desa tempat Jembatan Akar, kamu akan disapa ramah oleh beberapa penjaga gerbang wisata.
Pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000, parkir mobil Rp 5.000 dan Rp 2.000 untuk motor.
Kamu akan menuruni puluhan anak tangga.
Terlihat dari atas beberapa gazebo siap menawarkan fasilitas bagi pengunjung, salah satunya warung makan.
Sekitar 10 langkah dari tangga, traveler akan menemukan deretan pohon beringin besar yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun.
Di salah satu selanya terdapat akar panjang, membentuk satu jembatan yang menghubungkan dua wilayah dari Sungai Batang Bayang.
Inilah yang akan membuat kamu tercengang, guys.
Jembatan tersebut benar-benar terbuat dari akar pohon yang saling membelit satu sama lain.
Panjangnya sekitar 15 meter.
Yang lebih mengejutkan, lilitan yang terbentuk dari akar ini terjadi secara alami lho, guys.
Kekuatannya pun tak perlu diragukan, meskipun tua, pohon beringin tersebut terlihat sangat kokoh.
Saat dinaiki sembilan orang secara bersamaan, jembatan tersebut tidak terasa goyang.
Menurut warga setempat, jembatan ini sudah berusia puluhan tahun.
Semenjak 2015 jembatan ini sudah diperkuat dengan kawat biar lebih kuat menopang orang dan tahan banjir.
Selain pemandangan tersebut, ternyata pengunjung dapat berenang di aliran Sungai Batang Bayang yang tidak terlalu deras.
Buka sejak pukul 07.00 WIB, dan tutup hingga pukul 17.00 WIB. (Kompas.com/Muhammad Irzal A)