Breaking News:

VIDEO Oleh-oleh Solo - Lukisan Pada Tiap Jilbab Nasrafa Tidak Sama, Ada Bahan Rahasia di Catnya

Jilbab lukis bermotif daun dan bunga tersebut saat ini bisa menembus pasar di Malaysia, Singapura, bahkan sampai ke Amerika.

Editor: Vovo Susatio
TribunSolo.com/Imam Saputro
Pelukis tengah menuangkan karyanya di atas kain lukis Nasrafa tanpa menggunakan pola. Lukisan yang terbentuk pada tiap kain akan unik dan tidak ada yang sama persis.? 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNTRAVEL.COM - ​​Yani Mardiyanto (49) memang jeli dan punya naluri bisnis yang kuat.

Berkat tangan dingin Yani Mardiyanto, karya seni pelukis Solo di sekitar tempat tinggalnya bisa dinikmati dalam bentuk kain lukis yang menjadi bahan busana.

Yani Mardiyanto adalah pemilik industri Kain Lukis Nasrafa.

Produk buatan Yani ini memiliki pasar hingga ke mancanegara dan bisa menjadi pilihan oleh-oleh bagi travelers yang berjalan-jalan ke Kota Solo.

Yani merintis usahanya pada 2012.

Awalnya Yani mengarahkan komunitas pelukis di sekitar tempat tinggalnya untuk menuangkan karya ke atas kain untuk bahan jibab, kemeja, sarung ataupun mukena.


TribunSolo.com/Imam Saputro
Pelukis mengerjakan kain lukis Nasrafa di rumah produksi di Petoran, Jebres, Solo, Sabtu(30/7/2016)

Lukisan-lukisan kreatif anak-anak muda itu pun pindah media dari tembok atau kanvas ke kain sifon hingga menjadi gamis.

Lukisan di kain Paris bisa menjadi jilbab.

Sedangkan lukisan pada kain katun dapat menjadi kemeja dengan motif nan apik.

2 dari 4 halaman

Produk unik gubahan Yani mengusung nama Kain Lukis Nasrafa.

Nama itu adalah akronim dari nama ketiga anaknya, Naswa, Raffa, dan Fadhil.

Harganya? Ratusan ribu rupiah.

“Dahulu mulai awal tahun 2012, saya bekerja di industri tekstil, kemudian punya ide untuk membuat kain lukis, kebetulan di kampung sini kan banyak anak-anak yang pintar ngelukis, nah mereka yang saya berdayakan hingga sekarang,” kenang Yani Mardiyanto, kepada TribunSolo.com.


TribunSolo.com/Imam Saputro
Pelukis mengerjakan kain lukis Nasrafa di rumah produksi di Petoran, Jebres, Solo, Sabtu(30/7/2016)

Goresan-goresan cat acrylic pada kain ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Dalam sehari Nasrafa bisa menghasilkan puluhan lembar kain lukis dari rumah produksi di Jalan Asem Kembar 83 Petoran RT 02 RW VII, Jebres, Solo.

Total dalam satu bulan bisa ratusan jilbab, gamis dan kemeja lukis siap dipasarkan.

“Harga mulai dari Rp 50-150 ribu untuk jilbab, untuk kemeja mulai 150an ribu,” ujar Yani.

Ciri khas Nasrafa adalah jilbab lukis dengan motif daun dan bunga.

Jilbab lukis bermotif daun dan bunga tersebut saat ini bisa menembus pasar di Malaysia, Singapura, bahkan sampai ke Amerika.


TribunSolo.com/Imam Saputro
Motif bunga pada Kain Lukis Nasrafa, Solo
3 dari 4 halaman

“Ciri khas kami memang daun dan bunga. Motif-motif itu justru banyak disukai, dan bisa sampai Malaysia, Singapura dan Amerika,” terang Yani.

Selain memenuhi permintaan pasar luar negeri, menurut Yani, peminat produknya di Indonesia juga tak kalah banyak.

“Biasanya dari pameran-pameran dan juga penjualan dari beberapa reseller,” katanya.

Tak hanya jilbab, sarung, kemeja dan mukena juga sudah menjadi andalan Nasrafa.

“Harga mulai dari 50-150 ribu untuk jilbab, untuk kemeja mulai 150an ribu,” kata Yani.​


TribunSolo.com/Imam Saputro
Motif daun pada Kain Lukis Nasrafa, Solo

​Jilbab lukis produksi Nasrafa yang menggunakan bahan lukis cat acrylic mendapat garansi tidak mudah luntur.

“Bahan dasarnya cat acrylic, namun ditambah bahan rahasia hingga bisa awet,” ujar Yani membuka resep teknik lukis produknya.

Pelanggan Yani ada yang menceritakan lukisan pada produk Nasrafa masih bagus dan glitter masih menempel meski belinya tiga tahun lalu.

“Kuncinya, silakan dicuci sewajarnya dan diseterika seperti biasa. Justru dengan diseterika malah lukisannya semakin menempel pada kain,” tambah Yani.

Dalam produksinya, Kain Lukis Nasrafa tidak menggunakan pola yang sama untuk setiap lukisan.

4 dari 4 halaman

“Semua murni karya para pelukis. Kami tidak pernah pakai pola. Jadi gambar sesuai keinginan mereka kemudian dilukis,” papar Yani.


TribunSolo.com/Imam Saputro
Pelukis menuangkan karyanya di atas kain lukis Nasrafa tanpa menggunakan pola. Lukisan yang terbentuk pada tiap kain akan unik dan tidak ada yang sama persis

Hanya saja, kata Yani, Kain Lukis Nasrafa memiliki motif khas yakni daun dan bunga.

Di Petoran, Jebres, Solo, galeri sekaligus bengkel kerja Nasrafa, kain yang akan dilukis dibentangkan pada gawangan bambu.

Para seniman langsung menggoreskan cat acrylic pada kain masing-masing.

Para pelukis bekerja tanpa sketsa, tanpa pola, betul-betul mengandalkan imajinasi dan tangan kreatif mereka.


TribunSolo.com/Imam Saputro
Yani Mardiyanto, pemilik usaha Kain Lukis Nasrafa

Dalam satu hingga dua jam, jadilah selembar kain lukis bermotif bunga dan daun.

Kain itu siap diproses menjadi jilbab, kemeja ataupun gamis.

Pada proses terakhir biasanya akan ditambahkan glitter sebagai penambah keindahan.

“Dengan pembuatan satu kain satu motif, maka hampir dipastikan semua produk dari Nasrafa tidak ada yang sama, meskipun mirip, pekerjaan satu tangan untuk membuat bunga yang sama dalam waktu yang berbeda, hasilnya akan beda pula,” ungkap Yani. (*)


Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
SoloKain Lukis NasrafaMalaysiaSingapura Soto Kwali Curry Puff
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved