TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, akhir liburan tak hanya menyisakan kenangan dan foto-foto perjalanan.
Menjelang pulang dari liburan, biasanya Traveler menyempatkan diri berbelanja oleh-oleh.
Oleh-oleh khas setempat menjadi buah tangan yang tidak bisa dilewatkan saat liburan.
Nah, oleh-oleh ini sudah tentu membuat beban bawaan pun menjadi bertambah berat.
Berikut tips praktis cara packing oleh-oleh saat liburan yang mudah dicoba seperti dikuti TribunTravel.com dari intisari-online.com.
- Tak perlu membungkus rapi
Jika kita membawa oleh-oleh sebagai kado untuk teman atau kerabat, lebih baik jangan dulu dibungkus rapi.
Di beberapa bandara, seperti misalnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tak jarang petugas membuka bungkusan tersebut saat pemeriksaan keamanan.
Alangkah baiknya membungkus oleh-oleh ketika sudah sampai di tujuan.
Untuk sementara bungkuslah ala kadarnya, bisa menggunakan kertas atau plastik.
- Bawa oleh-oleh berharga ke kabin pesawat
Jika membawa oleh-oleh berharga, jangan simpan di bagasi.
Bawalah barang tersebut di kabin.
Jika ukurannya cukup besar, bawalah satu tas khusus oleh-oleh itu untuk disimpan di bawah kursi pesawat.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan.
- Kemas khusus barang pecah belah
Jika membawa oleh-oleh berupa barang pecah belah, seperti piring keramik atau vas, ada cara khusus mengemasnya.
Bungkuslah oleh-oleh menggunakan bubble wrap, kemudian masukkan di dalam baju.
Dengan begitu, kita bisa memasukkannya ke dalam bagasi pesawat.
Syaratnya, tempatkan benda tersebut di tengah-tengah tumpukan baju dalam koper.
Sebisa mungkin pastikan buntalan baju menutup dan melindungi seluruh bagian oleh-oleh, bagian atas, bawah, kiri, dan kanan.
- Kirim via jasa pengiriman
Tak perlu repot membawa oleh-oleh berukuran besar.
Daripada membawa sendiri dan memasukkan oleh-oleh berukuran besar ke dalam bagasi, lebih baik kirim lewat jasa pengiriman.
Jika oleh-oleh itu melebihi kapasitas bagasi, kita pun tidak dikenakan biaya lebih.
- Perhatikan peraturan kabin
Ada beberapa barang yang dilarang masuk kabin.
Misalnya mainan yang berbentuk mirip senjata, cairan lebih dari 100 ml, atau benda-benda tajam.
Jika membawa oleh-oleh seperti benda-benda tersebut, masukkanlah ke dalam bagasi atau kirim via jasa pengiriman barang. (Intisari-online.com/Wahyuni Sahara)